Setelah airnya setengah berkurang, baru ditambahkan gula.
Jika kita menambah gula sejak awal, gulanya juga tidak akan berubah jadi karamel.
Akibatnya, warna selai tidak cokelat tetapi pucat.
Jangan lupa mengaduk selai nanas agar proses karamelisasi sempurna.
Selama memasak selai, gunakan api sedang cenderung kecil.
Jika dimasak dengan api besar, letupan tentu saja jadi makin heboh.
Kita pun harus terus mengaduk nanas karena takut gosong.
Waduh, perpaduan ini tentu saja akan bikin dapur jadi super berantakan karena cipratan nanas.
Selain itu, api yang kecil juga tidak akan membuat gula tidak terkaramelisasi, justru membuatnya gosong.
Waktu pemasakan yang lama dengan api kecil ini akan membuat selai legit.
Tak jarang, kita menemukan selai nanas isian nastar keras, kering dan bahkan lengket di gigi.
Hal ini bisa terjadi jika kita memasak selai nanas isian nastar di atas api besar sehingga gula mengkristal dan jadi keras.
Yang benar, selai nanas isian nastar harus dimasak dengan api kecil dalam waktu lama.
Penyebab lainnya adalah selai nanas dimasak terlalu lama sehingga jadi kering betul.
Air di dalam selai sudah menguap sehingga yang tersisa tentu hanya ampasnya saja.
Selai nanas isian nastar yang kering bisa dilihat dari tampilannya yang bukan lagi cokelat, tapi sudah menghitam.
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR