Selain vitamin C, bengkuang juga mengandung antioksidan berupa vitamin E, selenium, dan beta-karoten.
Antioksidan diketahui diperlukan tubuh untuk menangkal radikal bebas, molekul berbahaya yang menyebabkan stres oksidatif.
Stres oksidatif telah dikaitkan dengan penyakit kronis termasuk kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular dan penurunan kognitif.
Untungnya, diet tinggi makanan kaya antioksidan seperti bengkuang dapat membantu melawan stres oksidatif dan dapat mengurangi risiko pengembangan penyakit kronis.
Faktanya, penelitian telah mengaitkan antioksidan dalam buah dan sayuran dengan risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan Alzheimer yang lebih rendah.
Serat dalam bengkuang baik untuk proses pencernaan. Serat ini dapat membuat tinja lebih lunak dan mudah bergerak melalui saluran pencernaan.
Selain itu, bengkuang juga mengandung jenis serat yang disebut inulin.
Sebuah studi menunjukkan bahwa inulin dapat meningkatkan frekuensi buang air besar (BAB) hingga 31 % pada mereka yang mengalami konstipasi.
Tak hanya itu, bengkuang juga kaya akan air, yang dapat membantu meringankan sembelit.
Makan makanan dengan kadar air tinggi seperti bengkuang dapat membantu kita memenuhi kebutuhan cairan harian.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR