Selain itu, sate Ponorogo biasanya hanya menggunakan bagian daging saja tanpa ada campuran kulit atau lemak.
Meski begitu tidak jarang warung sate Ponorogo tetap menyediakan sate kulit, usus, jeroan, atau lemak dalam bentuk tusukan terpisah.
Hal berikutnya adalah daging sate Ponorogo sudah dimasak terlebih dulu bersama bumbu rempah sebelum kemudian dibakar.
Hal ini pula yang membuat cita rasanya lebih meresap dan satenya cenderung lebih awet atau tidak mudah basi.
Adapun saus sate Ponorogo biasanya hanya berupa saus kacang biasa, dengan tambahan potongan bawang merah dan cabe rawit.
Sate Madura menggunakan potongan daging ayam yang dipotong dadu, sehingga terlihat lebih besar dan menggoda selera.
Dari segi bumbu, Sate Madura memiliki bumbu sederhana yaitu dengan mencampur bumbu kacang, kecap, dan sedikit minyak goreng sebagai marinasi.
Cara pengolahannya juga lebih sederhana, karena hanya mencelupkan daging ke bumbu marinasi sebelum kemudian dibakar di atas arang.
Tak lupa dengan sajian sausnya, Sate Madura menggunakan bumbu kacang halus yang biasanya dicampur dengan petis atau kecap manis.
Nah, itulah beberapa perbedaan antara sate ayam Ponorogo dengan sate ayam Madura.
Kira-kira, mana sate yang jadi favorit Anda?
Baca Juga: Ditetapkan Jadi Warisan Tak Benda, Ini Sejarah Sayur Lodeh yang Identik Sebagai Masakan 'Wong Ndeso'
Bukan Sulap Bukan Sihir, Tapak Setrika Penuh Gosong Bisa Tampak Baru dengan Dua Bahan Dapur Ini
Source | : | Sajian Sedap,Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR