Mereka sulit untuk bertahan hidup karena tidak punya uang yang banyak untuk mencukupi semua kebutuhan anak-anaknya.
Oleh sebab itu, mereka memanfaatkan sawut atau ketela pohon yang sudah diparut untuk menjadi lauk yang dimakan bersama nasi.
Cara mereka membuat sawut adalah dengan mengambil ketela pohon lalu diparut dan diberi air.
Hasil parutan yang sudah dicampur dengan air, kemudian diperas dan diambil sarinya.
Setelah itu dapat diendapkan dalam beberapa saat untuk kemudian dijemur hingga kering.
Inilah yang disebut dengan tepung tapioka.
Tepung itu lah yang diolah diolah menjadi kerupuk yang disebut dengan samiler dan dimakan bersama nasi.
Kerupuk yang ada, tidak selalu berbahan dasar tepung tapioka.
Namun semua kerupuk memiliki proses pembuatan yang mirip, yaitu melalui tiga proses persiapan.
Proses tersebut adalah pembuatan, pengeringan, dan pemasakan.
KOMENTAR