Makanya, mengonsumsi terlalu banyak santan dan makanan kaya karbohidrat dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Tak hanya itu, santan juga mengandung karbohidrat terfermentasi.
Kandungan yang satu ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit, khususnya pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.
Masih berdasarkan paparan dr Tan, santan mengandung asam laureat atau asam lemak rantai sedang.
Asam ini disebut lebih cepat dimetabolisir hati daripada lemak jenuh yang ada di dalam susu full cream maupun skim.
Selain itu, asam laureat juga bisa menurunkan kolesterol dan trigliserida, mengandung antioksidan, dan membantu melawan bakteri, virus, dan jamur dalam tubuh.
Hal lain, santan kaya akan vitamin B, C, dan E, magnesium, kalium, dan fosfor yang tentu dibutuhkan dan berfungsi bagi tubuh.
Terakhir, dr Tan menyebutkan, santan mampu memberi rasa kenyang yang cukup lama.
Kita sudah tahu bahwa santan memiliki banyak manfaat tapi juga berisiko jika dikonsumsi berlebihan.
Lantas bagaimana agar kita bisa menikmati lezatnya makanan bersantan, namun tidak mendatangkan gangguan kesehatan?
Dokter Tan menyebutkan ada sejumlah tips aman konsumsi makanan bersantan.
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
KOMENTAR