SajianSedap.com - Makanan bersantan terkadang sulit kita hindari.
Karena banyak masakan sehari-hari hingga makanan khas Indonesia yang menggunakan santan di dalamnya.
Mulai dari sayur lodeh, opor, rendang, gulai dan lain sebagainya.
Menambahkan santan akan membuat rasanya gurih dan lebih kental.
Tapi bagi yang punya kolesterol dan takut akan santan ini, biasanya sering dihindari, nih.
Eitss, tapi jangan kebakaran jenggot dulu, ya!
Karena ada kok tips aman saat kita akan menyantap makanan bersantan.
Apa saja itu?
Diketahui bahwa mengonsumi makanan dengan kandungan santan secara belebihan bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.
Apalagi jika mengolahanya kurang tepat.
Dikutip dari Medical News Today, produk makanan yang berasal dari buah kelapa yang sudah tua ini tinggi kalori dan lemak.
Makanya, mengonsumsi terlalu banyak santan dan makanan kaya karbohidrat dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Tak hanya itu, santan juga mengandung karbohidrat terfermentasi.
Kandungan yang satu ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit, khususnya pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.
Masih berdasarkan paparan dr Tan, santan mengandung asam laureat atau asam lemak rantai sedang.
Asam ini disebut lebih cepat dimetabolisir hati daripada lemak jenuh yang ada di dalam susu full cream maupun skim.
Selain itu, asam laureat juga bisa menurunkan kolesterol dan trigliserida, mengandung antioksidan, dan membantu melawan bakteri, virus, dan jamur dalam tubuh.
Hal lain, santan kaya akan vitamin B, C, dan E, magnesium, kalium, dan fosfor yang tentu dibutuhkan dan berfungsi bagi tubuh.
Terakhir, dr Tan menyebutkan, santan mampu memberi rasa kenyang yang cukup lama.
Kita sudah tahu bahwa santan memiliki banyak manfaat tapi juga berisiko jika dikonsumsi berlebihan.
Lantas bagaimana agar kita bisa menikmati lezatnya makanan bersantan, namun tidak mendatangkan gangguan kesehatan?
Dokter Tan menyebutkan ada sejumlah tips aman konsumsi makanan bersantan.
Masih dari sumber yang sama, Kompas.com, berikut tips amn mengonsumsi makanan bersantan sebagaimana yang pernah dipaparkan oleh Dokter Tan.
Mengonsumsi bahan makanan apa pun jika dilakukan secara berlebihan akan mendatangkan efek buruk pada kesehatan, termasuk konsumsi santan kelapa.
Untuk itu, batasi konsumsinya.
"Biasakan membuat rencana menu seminggu. Tentukan harinya santan, seminggu sekali," ujar dr Tan.
Dengan demikian, konsumsi makanan bersantan berlebihan bisa kita hindari.
Tips kedua adalah jangan hangatkan makanan bersantan hingga berulang kali.
Ada satu kepercayaan di masyarakat, makanan bersantan yang sudah dihangatkan akan memiliki cita rasa yang semakin enak.
Hal itu karena kandungan air santan akan meresap ke dalam bahan makanan yang digunakan.
Misalnya pada sayur opor.
Padahal santan yang berulang kali dipanaskan atau terkena sumber panas, dalam hal ini api, akan menghilangkan kandungan antioksidannya.
"Santan menjadi problem jika dipanaskan berulang sehingga jadi minyak jenuh miskin antioksidan," sebut dia.
Jika Anda memasak masakan dengan santan, tuangkan santan terakhir sebelum masakan diangkat dari api.
Selain menyebabkan santan akan menggumpal, memasak santan dalam suhu tinggi dan waktu lama juga bisa menyebabkan hal lain.
Dikutip dari Science Alert, salah satunya adalah denaturasi protein.
Selain itu, pemanasan juga akan menyebabkan penyerapan air ke dapam granula pati, salah satu komponen utama karbohidrat dalam santan.
Baca Juga: Resep Sayur Lombok Hijau Santan, Sayuran Di Dalam Kuah Santan Dengan Rasa yang Sangat Enak
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ini Tips Aman Mengonsumsi Makanan Banyak Santan, Santapan yang Sulit Dihindari Saat Lebaran.
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
KOMENTAR