Seorang pembuat Jengkol Pelakor di Medan, Putri, menuturkan bahwa jengkol tua memiliki warna putih kekuningan.
Dirinya juga menyampaikan, sebaiknya jangan memilih jengkol berwarna kuning mengarah ke hitam karena rasanya lebih pahit.
Bentuk jengkol tua yang bagus menurut Putri adalah jengkol dengan bentuk agak menggembung.
Jengkol yang agak menggembung biasanya memiliki tekstur daging yang lebih empuk dibandingkan dengan jengkol berbentuk pipih.
Jengkol tua juga bisa diketahui dari aromanya. Kamu bisa mencium aroma jengkol menggunakan hidung. Menurut Sulaeman, jengkol tua memiliki aroma yang kaya dan tidak menyengat.
"Kalau menurut saya, bau yang tua itu kaya, sedangkan kalau jengkol atau pete muda baunya menyengat tetapi tidak enak," tutur Sulaeman kepada Kompas.
Kamu bisa mengetahui jengkol tua dengan cara sedikit mematahkannya. Jengkol muda cenderung crunchy dibandingkan jengkol tua.
Sulaeman menuturkan, jengkol tua memiliki tekstur yang liat atau sulit untuk dipatahkan.
"Kalau saya sih liat dari mudah dipatahkan atau tidak ya, soalnya semakin tua semakin liat atau sulit dipatahkan, sementara kalau muda itu agak crunchy lah ya," tutur Sulaeman.
Ada cara bersihkan jengkol agar tidak rasanya tidak pahit. Dwi Kartika, pegiat olahan jengkol, yang ditemui Kompas.
Sempat membagikan tips mengolah jengkol yang diawali dengan cara membersihkannya.
Kulit jengkol yang masih menempel bisa membuat biji jegkol terasa pahit.
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR