Baca Juga: Seumur-umur Makan Cabai Tapi Baru Tahu Kalau Efeknya Bisa Bakar Lemak di Tubuh, Kok Bisa Sih?
Untuk setiap gram protein kedelai, setidaknya ada 3,5 mg isoflavon yang terkandung di dalamnya
Jadi, jika seseorang mengonsumsi 8 ons susu kedelai atau 100 gram tempe, maka akan mendapatkan 25 mg isoflavon.
Protein nabati seperti kedelai memiliki jumlah zat besi yang lebih rendah dibanding yang ada di protein hewani seperti daging, ayam, dan ikan.
Sehingga jika seseorang mempunyai pola makan hanya mengonsumsi protein nabati seperti dari kedelai saja tanpa diimbangi protein hewani, maka ia mungkin akan memiliki simpanan zat besi yang rendah.
Zat besi yang rendah tersebut dapat meningkatkan risiko terkena anemia.
Usahakan membeli tempe yang berkualitas bagus dan masih segar. Ini tak hanya memungkinkan membuat sajian jadi enak tapi juga masih dapat disimpan dalam kondisi bagus.
Caranya, dapat dengan memerhatikan warna kedelai tempe yang kuning dan jamurnya masih berwarna putih.
Selain itu, tempe yang kualitasnya baik adalah tempe yang memiliki aroma jamur segar. Hindari bau tempe yang terlalu menyengat dan sangit.
Jika memungkinkan pilih yang dibungkus daun, sebab tempe yang dibungkus plastik seringkali susah diketahui kesegarannya.
Tapi jika di supermarket atau pasar hanya memiliki pilihan tempe yang dibungkus plastik, tak apa-apa.
Pilihlah tempe yang terlihat paling sehat dari luar, dan disimpan di tempat yang paling sejuk.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Makan Tempe Setiap Hari, Apa Efeknya pada Tubuh?
Cara Membersihkan Gelas Stainless Steel dari Kerak dan Bau Pakai Bahan Dapur Ini
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR