"Terjadi asimilasi, di mana terjadi perkembangan budaya. Ajaran Islam masuk, banyak penduduk yang belajar Islam dan menjadi mualaf, dijelaskan jika babi haram kemudian berubah menjadi daging sapi.
Ini adalah bentuk perkembangan kebudayaan," ungkap Chef Haryo yang pernah memasak Sate Maranggi di World Halal Food Festival di Ning Xia, Tiongkok, tahun 2014.
Selain Sate Maranggi, Chef Haryo dan para peneliti serta penulis buku juga mengatakan jika sebenarnya banyak resep makanan di Indonesia yang menyerap resep masakan Tiongkok. Makanan-makanan tersebut aslinya mengunakan daging babi.
"Ada bakso, bakpao, bakmi, kata 'ba' sebenarnya berasal dari kata babi. Makanan sangat mudah menyerap dalam suatu budaya," tambahnya.
"Tetapi sesuai perkembangan dan ajaran agama Islam yang kuat di Indonesia, makanan juga menyesuaikan. Urusan klaim mengklaim makanan itu sebenarnya sudah berunsur geopolitik."
]Nah itulah 2 versi mengenai asal ususl sate Maranggi.
Terlepas dari perbedaan asal-usul ini, sate Maranggi jadi salah satu destinasi kuliner yang wajib Sase Lovers kunjungi saat singgah atau berkunjung ke Purwakarta.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Nasi Uduk, Makanan Khas Betawi yang Bukan Sekedar Nasi Berbumbu Saja
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR