Apabila airnya sudah mendidih, air tersebut disiram ke sagu sambil diaduk hingga masak dan menjadi papeda.
Untuk menyantap papeda, caranya kamu menggulung-gulung papeda tersebut di sumpit atau garpu.
Sumpit atau garpu digenggam menggunakan dua tangan dengan masing-masing tangan memegang satu sumpit.
Hal ini karena papeda memiliki tekstur yang kental seperti lem sehingga untuk memindahkannya ke piring tidak bisa menggunakan sendok.
Setelah dipindahkan ke piring, saat memakannya papeda tidak perlu dikunyah dan bisa langsung ditelan.
Dalam piring tersebut, papeda disantap bersama kuah kuning sehingga menambah kenikmatan papeda itu sendiri.
Papeda terbuat dari sagu yang mengandung karbohidrat, protein, kalsium, fosfor, zat besi, dan serat. Selain itu, papeda juga rendah kolesterol dan memiliki nutrisi esensial yang baik untuk kesehatan tubuh.
Rutin mengkonsumsi papeda dapat meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh, serta membantu menjaga kesehatan pencernaan, tulang, dan otak.
Papeda juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan lainnya, seperti mengurangi risiko kanker usus dan membantu menurunkan berat badan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Fakta Papeda Khas Papua, Makanan Khas Tempat Pelaksanaan PON XX
Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu, 5 Makanan Khas Kulon Progo Yogyakarta Ini Pantang Kalau Enggak Dicoba
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR