Kuliner ini memiliki rasa pedas dan harum khas di mana sambal terbuat dari cabai rawit yang diulek bersama terasi bakar.
Sambal tersebut kemudian dicampurkan ke irisan aneka buah, seperti mangga muda yang asam, pepaya, kedondong, bengkuang, timun, dan nanas yang dipotong dengan pisau gerigi.
Keunikan Rujak Kuah Pindang juga tidak berhenti di situ.
Pembedanya terletak pada tahap terakhir, di mana buah-buahan yang telah diolah ini disiram dengan kuah pindang, yaitu kaldu ikan.
Sebagai alternatif dari bumbu kacang yang lazimnya digunakan dalam rujak, kuah pindang memberikan rasa yang unik dengan aroma amis kaldu ikan yang berpadu dengan pedasnya cabai rawit, serta kesegaran asam dari buah-buahan.
Bagi yang pertama kali mencicipi Rujak Kuah Pindang, aroma yang khas dapat mengundang ekspresi penasaran dan mungkin sedikit keberagaman di wajah.
Namun, seiring dengan mencicipi setiap suapan, rasa aneh tersebut berubah menjadi kelezatan yang membuat seseorang jadi ingin menyantap lebih banyak lagi.
Di Bali, terutama di kawasan Denpasar, warung-warung yang menyajikan Rujak Kuah Pindang dapat ditemui dengan mudah.
Setiap warung mungkin memiliki variasi buah yang berbeda-beda, namun satu kesamaan yang menonjol adalah penggunaan kuah pindang.
Salah satu contoh warung yang terkenal dengan hidangan ini adalah Warung Rujak Buk Man Sanur, yang terletak di Jalan Melsonet, Sanur.
Warung sederhana ini telah dikenal di kalangan warga setempat sebagai tempat yang menyajikan Rujak Kuah Pindang dengan cita rasa yang autentik dan menggoda selera.
Sehingga, Rujak Kuah Pindang menjadi pilihan menarik untuk yang ingin menjelajahi kekayaan kuliner Bali yang khas dan berbeda.
Baca Juga: Telur Rendam Teh, Makanan Khas Imlek yang Punya Tampilan Cantik dan Makna Mendalam
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penasaran dengan Rasa Rujak Kuah Pindang
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR