SajianSedap.com - Cumi-cumi adalah salah satu makanan laut yang banyak disukai oleh banyak orang.
Dengan tekstur yang unik dan rasa yang lezat, ini menjadi favorit bagi banyak pencinta makanan laut.
Cumi dapat diolah menjadi berbagai menjadi hidangan yang nikmat dari digoreng, dibakar, hingga dijadikan sashimi.
Selain nikmat, cumi-cumi juga kaya akan nutrisi seperti protein, zat besi, dan sejumlah vitamin dan mineral lainnya, menjadikannya pilihan makanan yang sehat dan bergizi.
Itu mengapa banyak orang suka mengonsumsi cumi-cumi sebagai konsumsi sehari-hari mereka sebagai lauk makan, salah satunya yang paling sederhana cumi goreng.
Tekstur cumi sempurna setelah dimasak seharusnya empuk dan lembut. Tidak sulit untuk dimakan.
Namun, salah memasak cumi bisa membuat teksturnya berubah menjadi alot dan keras sehingga kurang nikmat dikonsumsi.
Untuk itu berikut ini ada tips masak cumi goreng agar tidak alot untuk Anda coba di rumah.
Menurut Head Kitchen Kalingga Coffee Ayu Marian, tekstur cumi yang alot dan keras disebabkan oleh metode memasaknya.
Jika dibandingakan dengan tumis maupun rebus, metode goreng menjadi penyebab cumi alot.
"Waktu menggoreng cumi untuk membuat cumi goreng tepung itu paling lama dua menit atau dua setengahh menit," kata Ayu saat ditemui Kompas.com di Kalingga Coffee, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/4/2023).
Baca Juga: Cara Masak Cumi Asin untuk Menu Sahur Praktis Agar Tidak Bau Amis dan Rasanya Pas
Lebih dari empat menit, tekstur cumi goreng yang dihasilkan akan alot, bukan lembut dan empuk seperti diharapkan.
Ia mengatakan, durasi memasak cumi untuk menghindari tekstur alotnya ini hanya berlaku untuk teknik goreng.
Jika memasak cumi dengan metode masak lainnya, kamu tidak perlu khawatir akan perubahan tekstur seafood ini.
Sesuaikan lama memasak cumi dengan bahan dan bumbu makanan saat memasak. Jika sudah matang, angkat dan sajikan langsung olahan cumi.
Ayu juga menuturkan bahwa cara membersihkan dan memotong cumi tidak berdampak sama sekali pada tekstur alotnya.
"Memang teksturnya seperti itu kalau digoreng lama bisa menjadi tidak empuk. Tidak ada pengaruhnya dari memotong atau mencuci cumi," jelas Ayu.
Menurut Ayu, cumi bisa dibersihkan dan dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, lalu direndam dengan air panas.
"Kalau cumi asin direndam air panas itu untuk mengurangi asinnya dan bisa membuat tekstur lebih cepat empuk," ujarnya.
Perendaman cumi dalam air panas cukup dibiarkan selama lima menit. Kemudian, tiriskan dan masak hingga matang.
Chef Andreas dari Hotel Noorman Semarang mengatakan bahwa untuk mendapatkan sajian yang lezat, Anda harus memilah cumi dengan kualitas yang paling baik.
"Pertama, pilihlah cumi berwarna kulit putih kelabu dengan bintik-bintik kemerahan di seluruh permukaan kulitnya," begitu papar Chef Andreas kepada Kompas.com, Jumat (18/06/2021).
Kedua perhatikan mata cumi. Cumi yang segar memiliki mata dengan selaput yang masih jernih, tidak keruh.
Kemudian untuk dagingnya sendiri, cumi segar memiliki daging yang masih terasa kenyal jika diraba.
Jika daging terasa sangat empuk ketika diraba dengan jari, maka bisa dipastikan cumi tersebut sudah menuju proses pembusukan.
Ciri cumi segar lainnya adalah ia memiliki bau amis yang sewajarnya saja.
"Cumi dengan bau menyengat biasanya sudah tak lagi dalam kondisi segar," papar Chef Andreas.
Cumi yang segar juga memiliki tubuh dan kepala yang masih menyatu kuat dengan warna tinta yang masih hitam pekat. Hindari memilih cumi yang air rendamannya sudah berubah menjadi ungu tua.
Jika tentakel cumi sudah berwarna kekuningan dan sedikit robek, itu juga tanda cumi sudah menuju pembusukan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penyebab Cumi Goreng Alot, Simak Cara Masak yang Benar
Baca Juga: Tips Memilih Cumi yang Segar di Pasar, Bisa Dilihat dari Matanya
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR