SajianSedap.com - Minum kopi adalah kebiasaan yang umum dilakukan oleh banyak orang.
Orang sering menikmati nikmatnya kopi karena rangkaian cita rasa yang unik.
Kandungan kafein dalam kopi dapat memberikan dorongan energi dan meningkatkan kewaspadaan.
Berbagai jenis kopi yang ada juga memberi pilihan untuk disesuaikan dengan selera.
Jenis kopi yang terkenal di dunia seperti arabika, robusta, kopi luwak, blue mountain, dan banyak lainnya.
Meski demikian, beberapa orang yang memiliki riwayat medis tertentu perlu menghindari konsumsi kopi.
Ini karena dapat memperparah penyakit yang dialami atau berdampak negatif pada kesehatan.
Lihat berikut ini agar Anda bisa mewaspadainya mulai sekarang.
Disarikan dari Eat This dan WebMD, berikut ini adalah penderita penyakit apa saja yang tidak boleh minum kopi.
Kafein pada kopi merupakan stimulan yang dapat meningkatkan kerja sistem pencernaan.
Minum kopi saat diare justru akan memperparah gejala yang dialami sehingga cairan tubuh akan keluar lebih banyak dan menyebabkan dehidrasi.
Baca Juga: Hati-hati, Roti Harus Dihindari Orang yang Sedang Sakit Ini, Kalau Dimakan Malah Makin Parah
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kejang.
Penderita epilepsi perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum kopi karena kopi mungkin dapat memperparah gejala yang dialami.
Penderita refluks asam, atau gastroesophageal reflux disease (GERD), perlu membatasi atau menghentikan kebiasaan minum kopi.
Pasalnya, kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala yang lebih serius.
Kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan jumlah kalsium yang keluar dari tubuh melalui urine sehingga tulang akan semakin lemah.
Anda yang mengalami osteoporosis diimbau untuk tidak minum kopi lebih dari tiga gelas per hari agar kondisi yang dialami tidak bertambah serius.
Kafein pada kopi merupakan stimulan yang akan meningkatkan energi dan rasa kantuk.
Namun, Anda yang memiliki gangguan tidur diimbau untuk tidak minum kopi secara berlebihan, atau menghentikan konsumsinya setidaknya enam jam sebelum tidur, agar tidak berdampak negatif pada kualitas tidur di malam hari.
Kafein di dalam kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan irama denyut jantung untuk sementara waktu.
Penderita aritmia, atau gangguan irama denyut jantung, perlu menghindari atau membatasi kafein karena dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala lainnya.
Irritable bowel syndrome (IBS), atau sindrom iritasi usus besar, adalah masalah kesehatan yang menyerang usus besar.
Salah satu gejala sindrom iritasi usus besar adalah diare sehingga perlu menghindari konsumsi kopi karena dapat meningkatkan rasa ingin buang air besar.
Glaukoma adalah gangguan mata yang disebabkan oleh kerusakan saraf.
Penderita glaukoma perlu menghindari atau membatasi konsumsi kopi karena kopi dapat meningkatkan tekanan intraokular yang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mata yang lebih serius.
Overactive bladder, atau kandung kemih overaktif, adalah gangguan fungsi otot kandung kemih sehingga memicu rasa ingin buang air kecil secara tiba-tiba.
Kafein di dalam kopi dapat meningkatkan frekuensi dan dorongan buang air kecil yang akan membuat Anda lebih sensitif dan sering ke kamar mandi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penyakit Apa Saja yang Tidak Boleh Minum Kopi? Berikut 10 Daftarnya…
Baca Juga: Catat! Orang dengan Kondisi Ini Jangan Lagi Sering Makan Sayur Bayam, Bisa Menyesal Sejadi-jadinya
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR