Semakin cepat gula dalam darah naik, akan semakin cepat pula gula dalam darah merosot drastis. Hal inilah yang membuat kita jadi cepat lemas dan lapar seakan tak bertenaga.
Bubur biasanya hanya dilengkapi dengan sedikit lauk dan sayuran, sehingga karbohidrat yang ada sangat tinggi dengan serat dan protein yang sangat rendah.
Semakin banyak serat yang masuk ke saluran cerna, akan semakin lama proses pencernaan makanan yang terjadi. Dan hal ini akan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Nah karena bahan pelengkap bubur biasanya "miskin" akan serat, maka proses perombakan makanan pun akan terjadi lebih cepat. Efeknya, kita menjadi lebih mudah lapar dalam waktu singkat.
Yang bisa memperlambat proses perombakan makanan selain serat adalah protein juga lemak.
"Ketika tubuh mengonsumsi refined carbohydrates atau karbohidtrat yang memiliki stuktur glukosa tunggal dalam jumlah banyak, pankreas akan menandai hal tersebut sebagai lonjakan glukosa dalam darah, sehingga pankreas akan melepaskan insulin dalam jumlah banyak," begitu papar Rhiannon Lambert, ahli gizi dari Amerika.
Ketika insulin banyak keluar, maka akan ada banyak glukosa yang hilang dari aliran darah.
Hal inilah yang menyebabkan level glukosa dalam darah turun drastis dan membuat Anda terdera lelah dan lapar.
Selain bahan pendamping bubur yang relatif lebih sedikit dan berstruktur sederhana daripada nasi, proses pemasakan bubur yang lebih lama dibanding nasi juga menaikkan indeks glikemik bubur.
Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan seberapa cepat gula darah kita bisa naik.
Semakin tinggi angka indeks, akan semakin cepat pula gula darah melonjak tinggi.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR