Oleh karena itu, potensi kadar merkuri di dalam tubuhnya cenderung lebih tinggi dari ikan lain dan tidak boleh dimakan ibu pasca-melahirkan.
Dikutip dari laman WebMD, ikan jabad atau tilefish adalah salah satu ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar karena potensi merkurinya.
Tidak seperti ikan tinggi merkuri lain, ikan ini memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan kulit warna-warni yang cantik.
Kendati demikian, rata-rata ikan dengan habitat daerah berpasir dan dekat terumbu karang tersebut berumur panjang hingga puluhan tahun.
Durasi hidup lebih lama dibandingkan ikan kecil lainnya itulah yang meningkatkan risiko pencemaran merkuri pada ikan jabad.
Ikan yang tidak boleh dimakan setelah operasi caesar berikutnya adalah bigeye tuna atau ikan tuna mata besar.
Pantangan makan ikan ini masih disebabkan potensi kandungan merkurinya yang tinggi dan berbahaya bagi kesehatan.
Sebagai penggantinya, masyarakat dapat memilih jenis ikan tuna lain dengan kandungan merkuri yang lebih rendah, seperti albakora, tuna cakalang, dan tuna kalengan.
Potensi bahaya ikan hiu tidak hanya datang dari gigitannya, tetapi juga daging dan siripnya yang dikonsumsi.
Sebagai predator laut, daging hiu mengandung logam beracun seperti merkuri dalam kadar yang jauh melebihi batas.
Kandungan merkuri yang tinggi dapat memicu berbagai dampak buruk pada ibu dan bayinya, seperti penyakit kardiovaskular, merusak sistem saraf pusat, hingga menurunnya fungsi otak.
Baca Juga: Sandra Dewi Sakit dan Jalani Operasi Ambeien Stadium 4, Ternyata Daun ini Bisa jadi Obat Alaminya
5 Cara Aman Hilangkan Panu di Kulit, Gak Perlu Obat Tetes yang Rasanya Panas saat Dipakai
KOMENTAR