SajianSedap.com - Mengonsumsi makanan sebelum tidur masih menjadi kebiasaan sebagian orang.
Tapi sebenarnya kebiasaan tersebut sebaiknya langsung dihindari karena dapat memberikan efek yang tidak baik untuk kesehatan.
Bukan cuma mengalami naik berat badan saja, mengonsumsi makanan sebelum tidur dapat mengganggu sistem pencernaan kita.
Namun hal di atas tidak berlaku kalau yang kita konsumsi adalah buah apel.
Buah bercita rasa manis ini justru sebaiknya dimakan sebelum tidur.
Kenapa begitu?
Untuk mengetahui jawabannya, mari simak artikel berikut ini sampai selesai.
Buah apel merupakan salah satu buah yang mengandung vitamin C di dalamnya.
Seperti yang kita tahu, kalau vitamin ini memiliki manfaat yang luarbiasa untuk kesehatan.
Dilansir dari Healthline, setidaknya ada 3 manfaat yang dapat kita rasakan kalau mengonsumsi apel sebelum tidur.
Pertama apel mengandung melatonin yang cukup tinggi.
Baca Juga: Bukan Cuma Untuk Diminum, Cuka Apel Bisa Bikin Wajan Gosong Jadi Kinclong Kembali, Ini Caranya
Penggerak penting dari tidur malam yang nyenyak adalah melatonin.
Otak Anda memproduksi melatonin secara alami saat hari mulai gelap.
Ini membantu merilekskan tubuh kita, sehingga membuat kita merasa mengantuk sebagai persiapan untuk tidur malam yang nyenyak.
Melatonin juga dapat diperoleh melalui sumber makanan dan suplemen.
Laporan pertama melatonin dalam apel adalah pada tahun 2013.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan melatonin apel dapat sangat bervariasi, dari sekitar 0,86 nanogram (ng) per gram daging dan kulitnya hingga 148,11 ng per gram, tergantung varietasnya.
Apel Granny Smith rendah melatonin pada 8,37–17,18 ng per gram, sedangkan apel Jincui mengandung kadar melatonin yang lebih tinggi, rata-rata sekitar 87,28–105,97 ng per gram.
Namun, sebagai gambaran, dosis suplemen melatonin yang direkomendasikan adalah 1–5 mg. Makan 3 ons (100 gram) porsi apel Jincui akan menghasilkan sekitar 0,0106 mg melatonin.
Oleh karena itu, jumlah melatonin dalam apel mungkin tidak cukup tinggi untuk membuat Anda mengantuk.
Namun hal ini bisa saja memiliki dampak berbeda untuk setiap orang.
Manfaat kedua adalah kandungan vitamin C-nya yang tinggi.
Baca Juga: Cara Membuat Strudel Apel yang Flaky dan Isian Lumer, Seenak Toko Oleh-oleh Ternama
Apel mengandung 8% DV vitamin C yang direkomendasikan dalam porsi 3 ons (100 gram).
Vitamin C adalah antioksidan.
Antioksidan mendukung kesehatan ktia dengan melawan radikal bebas dalam tubuh Anda, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dalam jumlah tinggi.
Penelitian menunjukkan bahwa peradangan dan stres oksidatif - yang mungkin terjadi saat Anda memiliki konsentrasi radikal bebas yang terlalu tinggi - dapat mengganggu durasi tidur (17, 18).
Dalam sebuah penelitian yang mengumpulkan data tidur dari orang dewasa sehat berusia 20 tahun ke atas, orang dengan kadar vitamin C ideal menunjukkan tingkat peradangan dan stres oksidatif yang lebih rendah.
Mereka juga lebih cenderung melaporkan tidur yang cukup selama 7–8 jam.
Oleh karena itu, makan apel secara teratur dapat secara tidak langsung meningkatkan kualitas tidur.
Lalu yang terakhir, apel mengandung sejumlah kecil mineral potasium.
Penelitian menunjukkan bahwa kadar kalium yang tidak teratur dapat menyebabkan kantuk di siang hari.
Sebagian besar penelitian yang menganalisis efek potasium pada tidur sudah ada sejak lama, dan diperlukan penelitian terkini.
Sebuah studi bertanggal dari tahun 1991 meneliti efek suplementasi kalium pada kualitas tidur pada pria muda sehat berusia 18-33 tahun yang menjalani diet rendah kalium.
Baca Juga: Trik Memilih Apel yang Segar untuk Bingkisan Lebaran, Gampang Busuk Kalau Salah Pilih
Hasilnya menunjukkan bahwa asupan kalium harian sebesar 96 miliekuivalen selama seminggu meningkatkan efisiensi tidur.
Namun, kalau kita sudah mengonsumsi makanan tinggi potasium, suplemen mungkin tidak menawarkan manfaat tambahan apa pun untuk kualitas tidur.
Tapi sekali lagi, efek yang dirasakan setiap orang akan berbeda.
Mulai malam ini coba rutin konsumsi buah apel, dan kita bisa rasakan efek yang luar biasa ketika bangun tidur.
KOMENTAR