SajianSedap.com - Siapa yang kerap makan roti tawar?
Roti tawar merupakan salah satu roti yang disuka masyarakat Indonesia.
Tak sedikit yang menjadikan bahan makanan dari terigu ini sebagai bekal atau sarapan.
Selain dikonsumsi langsung ada juga yang mengolahnya dengan cara dipanggang agar terasa lebih nikmat.
Jika diperhatikan, ada produsen yang menjual roti tawar tanpa pinggiran coklat.
Biasanya ini dikonsumsi para anak kecil untuk bekal di sekolah.
Padahal bagian ini sangat penting dari roti tawar.
Karena bisa mencegah sejumlah penyakit mematikan.
Kalau diperhatikan, tekstur dan warna pinggiran roti berbeda dengan bagian tengahnya.
Hal ini terjadi karena adanya proses kimia yang disebut sebagai reaksi Mailliard yang muncul saat proses pemanggangan roti.
Ketika adonan roti dipanggang, maka akan menghasilkan serangkaian proses kimia yang nantinya akan menghasilkan senyawa tertentu.
Baca Juga: Cara Menyimpan Roti Tawar Bukan di Plastiknya, Gak Cepat Jamuran dengan 3 Tips ini
Panas yang diterima oleh adonan roti akan menyebabkan karbon pada karbohidrat roti bercampur dengan asam amino protein.
Akibatnya, pinggiran atau permukaan roti akan berubah warna menjadi kecoklatan.
Proses kimia ini ditemukan oleh Louis-Camille Maillard di awal tahun 1900-an.
Awalnya, peneliti mengatakan kalau reaksi Maillard ini hanya mengubah warna dan rasa pinggiran roti saja.
Namun dari penelitian lanjutan yang dilakukan, reaksi ini juga bisa memunculkan antioksidan bernama pronyl-lysine.
Senyawa antioksidan ini terbentuk saat pati dan gula bereaksi dengan asam amino dari ikatan protein bernama L-lisin.
Siapa sangka kalau pinggiran roti tawar mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Melansir dari Care Spot, studi ilmiah sudah membuktikan soal pinggiran roti tawar.
Dari hasil riset membuktikan bahwa kulit atau pinggiran roti tawar mengandung nutrisi yang tinggi daripada bagian dalamnya yang lembab dan kenyal.
Alasannya kulit roti lebih bernutrisi yaitu karena proses pemanggangan membuat pinggiran roti menjadi kocekelatan sehingga lebih kencang.
American Chemical Society's Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2002 pun mengungkap hasil riset serupa.
Dipaparkan bahwa pinggiran roti mengandung pronyl-lysine 8 kali lebih banyak dibandingkan bagian dalamnya.
Untuk diketahui, pronyl-lysine merupakan antioksidan yang bisa memperbaiki kerusakan sel sehingga bisa menurunkan risiko kanker.
Selain itu, kerak atau pinggiran roti tawar juga lebih tinggi serat.
Kita juga dapat memodifikasi pinggiran roti tawar menjadi olahan lezat lainnya.
Dengan begitu, mulai sekarang tak perlu mengupas pinggiran roti tawar.
Sebab, pinggiran roti tawar akan memberikan manfaat bagi tubuh.
Jadi jangan sampai dibuang ya Sase lovers.
Baca Juga: 3 Orang yang Dilarang Sarapan dengan Roti Tawar, Efeknya Bikin Keluarga Cepat Berduka
KOMENTAR