SajianSedap.com - Anchor Food Professionals (AFP) menggelar Anchor Chef Competition 2019 yang diadakan pada 21 Februari 2019 di Taman Bhagawan, Bali.
Kompetisi ini menantang para chef untuk berinovasi masakan Indonesia dengan produk olahan susu.
Anchor Chef Competition 2019 melibatkan 38 peserta dan terdiri dari 2 jenis perlombaan, yakni Culinary Challenge dan Pastry Challenge.
Baca Juga : Mengintip Restoran Sehat Milik Dian Sastrowardoyo yang Menunya Super Enak!
Bali dipilih menjadi lokasi diadakannya ajang kompetisi ini karena Bali adalah salah satu dari tiga tujuan wisata kuliner utama di Indonesia, bersama dengan Bandung dan Joglosemar (Jogjakarta, Solo, Semarang).
Bali merupakan salah satu sektor kuliner Indonesia yang menjanjikan.
Saat ini potensi kuliner berbasis produk turunan susu di Bali semakin meningkat hingga semakin berkembangnya komunitas-komunitas chef di sana.
Berkreasi dengan Produk Olahan Susu
Tema yang diangkat untuk makanan di kompetisi bukan hanya terbatas pada Indonesian fusion.
Tapi para peserta ditantang untung menggunakan bahan dairy dalam semua masakan mereka.
Baca Juga : Pakai Es batu, Satu dari 7 Bahan di Rumah yang Ampuh Hilangkan Bopeng Bekas Jerawat
Hal ini senada dengan Anchor yang merupakan perusahaan produk nutrisi susu dan turunannya.
Anchor Chef Competition 2019 ini juga merupakan bentuk komitmen AFP dalam meningkatkan inovasi pada industri makanan dan minuman Indonesia.
“Melalui tema ini, kami ingin mendorong para chef untuk berkreasi maksimal demi meningkatkan inovasi hidangan Indonesia dengan kombinasi bahan berbasis produk olahan susu dari AFP yang berkualitas tinggi,” ujar Brian Juan selaku Marketing Manager dari PT Fonterra Brands Indonesia.
Baca Juga : Cara Mengukus Bolu Kukus Agar Mekar Ini Harus Anda Tahu!
Dengan digelarnya acara ini, diharapkan bisa jadi ajang para chef untuk mengembangkan kreativitasnya.
“Tren pastry and bakery di Indonesia secara keseluruhan sangat tinggi dengan menjamurnya kafe, food-preneur start-up, dan bahkan online shop bakery. Hal ini otomatis akan memacu kreativitas chef dalam menciptakan kreasi makanan yang menarik dan tentunya kualitas rasa yang tinggi. Saya yakin Anchor Chef Competition 2019 akan menjadi sebuah program bergengsi untuk menemukan talenta luar biasa di bidang pastry and bakery dan menjadikan chef Indonesia sebanding dengan chef terbaik dunia,” papar Chef Steven Ong selaku Anchor Food Professionals Regional Advisory Chef untuk bakery.
Baca Juga : Resep Membuat Chiffon Putih Telur Yang Lembut Ini Tak Sampai 1 Jam
Pujian Juri Untuk Para Peserta
Panel juri Anchor Chef Competition 2019 terdiri dari perwakilan dari AFP dan pakar kuliner Indonesia.
Para juri termasuk Chef Steven Ong dan Chef David Warren dari tim regional AFP; Chef Tejo dan Chef Bloem dari perwakilan Indonesia Chef Association’s Bali; Chef Sunar, Dosen senior di Hospitality Institute Bali; dan Chef Mandiff, chef ahli hidangan Eropa dan Asia.
Kriteria penilaian mencakup 5 aspek, yakni Mise en Place (perencanaan dan persiapan kegiatan memasak), Correct Professional Preparation (persiapan profesional yang tepat), Service (pelayanan), Presentation and Innovation (penyajian dan inovasi), dan yang tak kalah penting adalah Taste (rasa).
Baca Juga : (Video) Resep Masak Ayam Bakar Lado Ijo, Lezatnya Bikin Nagih!
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Kelima aspek ini jadi tantangan yang cukup besar bagi para peserta.
Namun nyatanya para peserta mampu membuat para juri kagum dengan kemampuannya.
“Hasilnya bagus-bagus. Eksekusinya juga bagus, mulai dari eksekusi persiapan bahan sampai finishing juga bagus. Mengkombinasikan produk dan makanan Indonesia itu kan, tidak mudah. Karena ada bumbu-bumbu yang cocok dengan produk susu dan ada yang tidak. Jadi ini betul-betul pengalaman buat mereka. Dasarnya adalah mereka harus menguasai makanan Indonesia untuk bisa meng-combine dengan produk dairy ini,” ujar Chef Bloem yang merupakan juri untuk Culinary Challenge.
Baca Juga : Bebas Kepala Gatal dan Rambut Rontok Gara-Gara Ketombe, Hanya #5MenitAja Pakai Masker Baking Soda Ini
Demikian juga untuk para peserta Pastry Challenge.
Meski temanya lebih bebas dibanding Culinary Challenge, tapi para peserta Pastry Challenge dihadapkan dengan pengaturan suhu yang lebih detail.
Namun nampaknya hal itu tidak jadi masalah yang berarti bagi para peserta.
“Sejauh ini, kami para juri, sangat terkesan dengan kemampuan peserta. Mereka punya banyak metode baru dan menggunakan teknologi yang baru. Biasanya mereka bekerja pada tempat yang besar dan dingin, namun di sini mereka dihadapkan dengan ruangan sempit, serta cuaca Bali yang panas meskipun kita menyediakan pendingin. Tapi akhirnya mereka bisa menghasilkan kue yang sangat sesuai dengan kriteria,” kata Chef Steven Ong, juri untuk Pastry Challenge.
Baca Juga : Fakta Ledakan di Food Court Mall Taman Anggrek, Kronologis, Penyebab sampai Korban