Jadi Bumbu Utama Rawon, Siapa Sangka Biji Keluak Ternyata Beracun dan Miliki Kandungan Sianida! Jangan Sembarangan!

By Rafida Ulfa, Kamis, 19 Desember 2019 | 17:45 WIB
Hati-hati! Ternyata biji buah ini beracun dan mengandung sianida (Brunk-Tan/Wikimedia Commons)

Sering Dijadikan Bumbu Dapur, Siapa Sangka Biji Buah Ini Beracun dan Miliki Kandungan Sianida! Jangan Sembarangan!

SajianSedap.com - Siapa sangka buah asli Indonesia ini ternyata beracun.

Ya, keluak atau kluwek adalah buah yang berasal dari pohon kepayang.

Di Jawa Barat dan Banten, kluwek disebut sebagai picung.

Sedangkan di Toraja, keluak disebut sebagai pamarrasan dan di Makassar disebut kalowa.

Sering dijadikan sebagai bumbu masakan, biji buah keluak atau kluwek ternyata beracun.

Baca Juga: Makanan Penyebab Kanker Paru-Paru, Makanan yang Dikira Sehat Ini Ternyata Bisa Merusak Paru-paru Dibanding Rokok

Tapi, kenapa biji buah ini bisa dijadikan bumbu masakan di Indonesia ya?

Yuk kita simak faktanya!

Mengenal Buah Keluak

Keluak ternyata bijinya beracun namun jadi bumbu masakan.

Dikutip dari Tribunnews.com, keluak atau kluwek punya nama ilmiah Pangium edule.

Dalam bahasa Latin, ‘edule’ artinya ‘bisa dimakan’.

Baca Juga: Jangan Percaya Popeye! Makan Bayam Terlalu Banyak Ternyata Bisa Bikin Tubuh Keracunan! Efeknya Mengerikan Banget

Buah keluak di pohon kepayang.

Orang-orang biasanya menanam pohon kepayang atau pohon keluak karena memanfaatkan bijinya sebagai bumbu makanan.

Selain itu, bagian tumbuhan lain seperti daun, biji, atau minyak tumbuhan kepayang zaman dulu juga dijadikan obat antiseptik dan disinfektan.

Bukan hanya biji buah keluak saja yang mengandung racun, tapi seluruh bagian tumbuhan itu juga, lho!

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

Racun dalam tumbuhan keluak adalah hidrogen sianida atau asam sianida yang berbahaya bagi tubuh.

Lalu, kok bisa biji keluak dijadikan bumbu masakan?

Baca Juga: Selalu Terlihat Bahagia di Depan Media, Venna Melinda Ternyata Makan Hati sampai Hampir Gila Karena Perlakuan Kedua Putranya, 'Stress Banget!'

Menghilangkan Racun pada Biji Keluak

Cara Mengolah Keluak Untuk Membuat Rawon, Rasanya Dijamin Enak!

Rupanya, ada cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan racun pada biji keluak.

Cara menghilangkan racun pada biji keluak adalah dengan merebus dan merendamnya terlebih dulu sebelum digunakan.

 

Ada juga yang merebus biji keluak menguburnya dalam abu dan daun pisang selama satu bulan.

Kemudian kulit bijinya dibelah dan direndam dalam air selama dua hari atau dikeringkan di bawah sinar matahari.

Tahukah kamu? Begitu berbahayanya racun dari keluak, zaman dulu racunnya digunakan untuk melumuri mata anak panah untuk berburu atau berperang.

Baca Juga: Rahasia Dapur Terbongkar, Wijin Blak-blakan Akui Belum Siap Nikah, Gisel Beri Komentar Menohok 'Kesel, Pusing deh!'

Memanfaatkan Biji Keluak dan Bagian Tumbuhan Keluak

Biji keluak biasanya digunakan sebagai bahan makanan yang berwarna gelap, misalnya seperti rawon.

Di Banten, ada juga makanan fermentasi yang dibuat dengan biji keluak, yaitu picungan.

Picungan dibuat dari ikan laut yang dicampur dengan parutan biji keluak dan garam, kemudian ditumpuk dalam sebuah keranjang dan dilapisi serta ditutup daun pisang.

Proses fermentasi ini berlangsung selama satu minggu.

Selain di Indonesia, buah keluak juga dimanfaatkan untuk memasak di Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Sering Kita Konsumsi, Ternyata Menu Sarapan Ini Bisa Picu Diabetes Hingga Kanker, Salah Satunya Sereal!

Hidangan yang dimasak dengan buah keluak di negara itu adalah hidangan peranakan yaitu ayam buah keluak.

Selain untuk memasak, biji, daun, dan minyak keluak bisa dimanfaatkan untuk pembasmi hama tanaman, bahan pengawet ikan atau daging, juga bahan pembuat korek api.

Pohon keluak juga bisa digunakan sebagai penahan erosi, lo.

Wah, meski beracun, tumbuhan keluak banyak manfaatnya, ya!

#GridNetWorkJuara