2. Batasi asupan kafein
Walau menyehatkan, kafein berisiko merusak DNA sperma dan menurunkan jumlahnya.
Dengan demikian, kita disarankan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi.
Dua cangkir per hari cukup untuk memberikan efek positif dan membuat kita terjaga.
3. Penuhi kebutuhan vitamin C
Vitamin C berkontribusi dalam peningkatan jumlah sperma.
Bahkan di beberapa kasus, vitamin C dapat menambah jumlah sperma hingga dua kali lipat dalam beberapa bulan.
Beberapa sumber vitamin C yang mudah dicari, yaitu jeruk, kentang, stroberi, dan sayur bayam.
4. Hindari paparan zat kimia tertentu
Zat kimia berbahaya tertentu dapat merusak jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma.
Beberapa jenis zat kimia yang utama harus dihindari yaitu: Tembaga, banyak terdapat di pipa-pipa, cat, tanah, dan di rumah-rumah tua Aseton, terdapat di piring plastik, kemasan plastik serta bahan konstruksi Uap merkuri, ditemukan di debu logam dan partikel kecil di area pabrik yang ada di udara.
Kita bisa meminimalisir paparan zat tersebut dengan saksama membaca kandungan produk (termasuk makanan), serta mengganti bahan plastik dengan bahan lain (seperti stainless steel, gelas, dan plastik yang dapat terurai).