Sajiansedap.com - Apakah anda salah satu penggemar ikan bandeng?
Jika iya ada hal yang harus anda ketahui.
Hal ini berkaitan dengan cara memasak yang benar.
Karena jika salah, ikan akan sangat mudah untuk hancur.
Ada cara juga agar bumbu ikan pindang bandeng ini meresap sempurna.
Para ibu rumah tangga wajib banget tahu hal satu ini.
Berikut ini cara memasak ikan pindang bandeng anti gagal.
Jangan sampai menyesal telat tahu ya!
Cara Memasak Ikan Pindang Bandeng
1. Menambahkan Ragi
Jika ingin bumbu pindang meresap sempurna pada bandeng, maka harus dimasak dalam waktu yang lebih lama.
Misalnya biasanya dimasak selama setengah jam, tapi bisa jadi 1 jam agar bumbu meresap sempurna.
Akan tetapi, proses memasak yang lebih lama bisa membuat ikan bandeng rentan hancur.
Untuk menghindari hal tersebut, kita bisa menambahkan ragi ke dalam masakan.
Ragi bisa mencegah daging ikan bandeng hancur karena proses masak yang lebih lama.
2. Menggunakan Api Kecil
Selama proses memasak, pastikan menggunakan api kecil, ya.
Penggunaan api kecil akan membuat bumbu semakin meresap.
Selain itu, kita tidak perlu takut daging bandeng akan hancur meski dimasak dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Resep Gurame Goreng Saus Mentega, Satu Lagi Menu Spesial Imlek yang Tak Boleh Sampai Dilewatkan
3. Jangan Sering Diaduk
Bumbu pindang akan meresap dengan sendirinya pada bandeng.
Kita tidak perlu mengaduknya terlalu sering.
Justru kalau mengaduk terlalu sering, itu akan membuat daging ikan bandeng jadi hancur karena terkena spatula.
Diamkan saja hingga bumbu meresap sempurna dan pindang bandeng pun siap disajikan.
Sudah siap untuk membuat pindang bandeng?
Agar rasa masakan makin lezat, contek langsung resepnya di halaman Sajian Sedap.
Sajian istimewa seperti ikan pindang bandeng ini bisa juga kita pilih untuk menu Imlek nanti.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Ikan Pindang yang Berbahaya
Dengan alasan murah, sebagian pedagang pun tak canggung menjual makanan yang sudah dicampur aneka bahan adiktif ke pasaran.
Nyatanya, meski sering disidak, petugas masih saja menemukan sampel makanan di pasar-pasar yang terbukti mengandung zat bahaya.
Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kabupaten Purbalingga kembali menemukan lima sampel makanan yang mengandung zat berbahaya di Pasar Karanganyar.
Lima sampel makanan ini yakni pindang, wajik klethik, mireng lidi, kerupuk chantir dan kerupuk chantir yang telah digoreng.
“Satu yang ditemukan mengandung formalin yaitu pindang dan produk makanan yang lainnya mengandung rhodamin B yang digunakan sebagai pewarna tekstil,” kata Kasi Keamanan Pangan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga, Suyono saat ditemui di sela-sela Monitoring Keamanan Pangan di Pasar Karanganyar, Kamis (25/4/2019).
Makanan yang terbukti positif mengandung zat berbahaya ini tentunya dapat membahayakan masyarakat yang mengonsumsinya.
Karena itu, Suyono mengimbau warga pasaruntuk tidak mengonsumsi makanan yang terbukti mengandung formalin maupun Rhodamin B.
Pihaknya pun berusaha memberikan pengertian kepada pedagang agar tidak membeli makanan yang mengandung zat berbahayaini untuk dijual kembali.
Kesadaran ini penting untuk melindungi konsumen agar kesehatannya tetap terjaga.
Sayangnya, saat Tim JKPT menanyakan produksi kerupuk chantir kecil dan mireng lidi, para penjual tidak tahu siapa pembuatnya.
Sebab hampir seluruh pedagang pasar tersebut mengambil dagangannya itu dari Pasar Bobotsari.
Pihaknya pun akan menelusuri produsen makanan mengandung zat berbahaya.
“Nanti dari kami, akan mencari tahu siapa yang memproduksi produk mireng lidi dan chantir kecil-kecil ini secara besar-besaran agar makanan tersebut tidak beredar dengan luas ataupun produsen ini mengganti tambahan pangan yang sehat dan berkualitas agar kesehatan tetap terjaga,” imbuh Suyono.
Tim JKPT Kabupaten Purbalingga juga telah melakukan pendekatan dan tindakan persuasif kepada para penjual produk makanan yang mengandung formalin juga Rhodamin B.
Baca Juga: Resep Tim Ikan Nila, Menu Imlek Pilihan yang Wajib Ada Di Meja Makan
Pengambilan sampel makanan dilakukan pada beberapa pedagang di pasar tersebut. Ia pun menekankan uji sample ini tidak akan merugikan para pedagang.
Pasalnya petugas bukan menyita, melainkan membeli sampel makanan itu dari pedagang.
"Setelah pengecekan selesai hasilnya kita beritahukan kepada warga pasar baik penjual maupun pembeli,” jelas Suyono.
Ia pun berpesan kepada masyarakat agar membeli makanan dengan bijak dan cerdas.
Masyarakat atau calon pembeli dapat mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung zat bahaya.
Untuk mengetahui pangan segar seperti ikan, mengandung zat berbahaya sepert formalin atau tidak, dapat dilihat dari lalat yang hinggap pada ikan tersebut.
Adapun makanan seperti kerupuk dan makanan lain yang mengandung pewarna tekstil biasanya terlihat bewarna terang dan menarik perhatian.
"Inilah yang harus diwaspadai oleh pembeli,” katanya.
Pengecekan pada 14 sample makanan yang dilakukan di Pasar Karanganyar disambut baik oleh warga pasar.
Mereka antusias melihat hasil pengecekan yang dilakukan oleh Tim JKPT Kabupaten Purbalingga.
Rasimah (60) salah satu pedagang di Pasar Karanganyar mengaku senang dengan pengujian pada beberapa makanan pedagang.
Berkat pengecekan ini, ia menjadi paham makanan yang mengandung formalin juga Rhodamin B yang tidak boleh dikonsumsi masyarakat.
“Sudah tahu ya sudah, jadi gak akan beli lagi soalnya mengandung formalin dan pewarna tekstil,” ungkap Rasimah.
Artikel telah ditayangkan di gridfame dengan judul, Terungkap Cara Supaya Pindang Bandeng Tak Mudah Hancur, Harus Perhatikan 3 Hal Saat Memasaknya