Ciri lainnya yaitu sudah mengeluarkan minyak.
Memasukkan daging saat santan menjadi kalio akan mempersingkat proses memasak.
Hasilnya daging jadi tidak alot.
4. Gunakan Santan Kental
Bentuk rendang yang umum dijumpai di Minang berwarna hitam dengan dedak yang sudah berbentuk taburan.
Namun, ada juga beberapa olahan rendang yang menghasilkan dedak masih dalam bentuk gumpalan.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Baca Juga: Resep Rendang Jamur Suwir, Sajian Sederhana yang Dimasak Dengan Bumbu yang Lezat
Chef Adzan mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil akhir dedak rendang yaitu tingkat kekentalan santan yang dipakai.
"Ini (dedak menggumpal) biasanya terjadi karena santannya. Ada yang masih lembek, dan mash. Ini biasanya terjadi pada olahan rendang daerah pantai, seperti di daerah Pariaman," katanya.
Supaya mendapatkan hasil dedak rendang yang kering dan berbentuk taburan, gunakan santan pekat yang terbuat dari kelapa tua.
5. Simpan dalam Kondisi Kering
Olahan daging disebut sebagai rendang ketika dedak dan daging rendang sudah kering dan menghitam.
Chef Adzan mengatakan tujuan marandang yaitu membuat komposisi cairan yang ada dalam makanan menjadi hilang.
Sehingga hanya tersisa lemak dan minyaknya.
Ia menambahkan, minyak yang dihasilkan dari proses marandang ini dalalam khazanah kuliner dianggap sebagai pengawet makanan.
Secara teori, ketika air yang ada dalam makanan sudah kering, maka makanan tersebut akan tahan lebih lama.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Cara Membuat Rendang Asli Minang, dari Pembuatan sampai Penyimpanan