SajianSedap.com – Rendang menjadi salah satu masakan padang yang sangat terkenal.
Saking terkenalnya, rendang dijuluki sebagai masakan paling enak di dunia.
Nggak heran kalau rendang laris dimana-mana.
Nah Anda yang suka makan rendang pasti ingin membuatnya di rumah.
Tapi sayangnya banyak orang yang gagal membuat rendang.
Entah karena kurang meresap atau tidak empuk.
Jika Anda tertarik membuat rendang, SajianSedap punya tips untuk Anda.
Coba rendam daging dengan 1 bahan dapur ini.
Begitu matang pas digigit langsung mropol.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
1. Merendam Daging dengan Air Kelapa
Setiap daerah punya cara tersendiri ketika mengolah daging rendang di Minangkabau.
Salah satunya yaitu proses marinasi.
Ada yang mengolah daging tanpa proses marinasi maupun dengan marinasi.
Namun tentu proses marinasi lebih banyak dipakai.
Proses ini banyak dipakai karena membuat daging cepat empuk dan meresap.
Salah satu cara marinasi daging yaitu menggunakan air kelapa.
Sebelum daging dimasak terlebih dahulu direndam dengan air kelapa.
Cara ini dipercaya dapat membuat tekstur daging lebih empuk.
2. Pakai Api Kecil
Ukuran dan berat daging sebelum diolah menjadi rendang, berbeda dengan daging yang sudah menjadi rendang.
Sebelum dimasak, ukuran daging cenderung terlihat besar dan berat.
Sementara daging yang sudah menjadi rendang berubah menjadi kecil dan lebih ringan.
Chef asli Minang Adzan Budiman saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh Kompas.com pada Rabu (5/1/2022) mengatakan bahwa hal ini memang wajar terjadi.
Daging yang dimasak akan mengeluarkan cairan dan kaldu, sehingga porsi dan volumenya berkurang
Cara mengantisipasi agar ukuran daging redang tidak terlalu kecil adalah dengan memperlama proses memasak.
Anda bisa menggunakan api saat masak.
Api yang kecil tidak akan menyusutkan ukuran rendang.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
3. Masukkan Daging saat Kuah Sudah Kalio
Cara mencegah agar daging tidak terlalu alot dan ukurannya menjadi kecil yaitu masukkan daging saat santan sudah menjadi kalio.
Santan yang sudah menjadi kalio ini warnanya cenderung kuning kecoklatan.
Ciri lainnya yaitu sudah mengeluarkan minyak.
Memasukkan daging saat santan menjadi kalio akan mempersingkat proses memasak.
Hasilnya daging jadi tidak alot.
4. Gunakan Santan Kental
Bentuk rendang yang umum dijumpai di Minang berwarna hitam dengan dedak yang sudah berbentuk taburan.
Namun, ada juga beberapa olahan rendang yang menghasilkan dedak masih dalam bentuk gumpalan.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Baca Juga: Resep Rendang Jamur Suwir, Sajian Sederhana yang Dimasak Dengan Bumbu yang Lezat
Chef Adzan mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil akhir dedak rendang yaitu tingkat kekentalan santan yang dipakai.
"Ini (dedak menggumpal) biasanya terjadi karena santannya. Ada yang masih lembek, dan mash. Ini biasanya terjadi pada olahan rendang daerah pantai, seperti di daerah Pariaman," katanya.
Supaya mendapatkan hasil dedak rendang yang kering dan berbentuk taburan, gunakan santan pekat yang terbuat dari kelapa tua.
5. Simpan dalam Kondisi Kering
Olahan daging disebut sebagai rendang ketika dedak dan daging rendang sudah kering dan menghitam.
Chef Adzan mengatakan tujuan marandang yaitu membuat komposisi cairan yang ada dalam makanan menjadi hilang.
Sehingga hanya tersisa lemak dan minyaknya.
Ia menambahkan, minyak yang dihasilkan dari proses marandang ini dalalam khazanah kuliner dianggap sebagai pengawet makanan.
Secara teori, ketika air yang ada dalam makanan sudah kering, maka makanan tersebut akan tahan lebih lama.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Cara Membuat Rendang Asli Minang, dari Pembuatan sampai Penyimpanan