SajianSedap.com - Anda tentu tidak asing dengan air fryer, kan?
Alat masak cangih satu ini kini sudah digunakan banyak orang.
Sebagaimana diketahui, air fryer bisa jadi alternatif untuk menggoreng bahan makanan.
Caranya pun lebih praktis karena cuma butuh waktu singkat untuk mematangkan bahan makanan.
Seperti nugget, sosis, atau daging ayam.
Selain itu, air friyer juga digadang-gadangkan lebih sehat.
Sebab, air fryer tidak membutuhkan minyak untuk menggoreng makanan.
Tak heran jika banyak yang mulai beralih dari wajan penggorengan ke air fryer.
Namun di sisi lain, ada risiko yang mengancam jika Anda memasak pakai air fryer.
Risiko ini berupa ancaman penyakit berbahaya yang bisa menyerang tubuh.
Simak ulasan selengkapnya, yuk!
Baca Juga: Cara Memasak Bihun Kenyal dan Tidak Menggumpal, 1 Bahan Dapur Ini Jadi Kuncinya
Masak Pakai Air Fryer Bisa Datangkan Penyakit Berbahaya
Dikutip dari Kompas.com, Para ahli telah menunjukkan risiko toksisitas hingga penyebab kanker ketika memasak dengan air fryer.
Sebagaimana dilansir Medical News Today, cara kerja air fryer terbilang mirip dengan oven atau pemanggang.
Alat ini bekerja mengandalkan tenaga listrik untuk menciptakan dan menyebarkan panas di ruang udara yang menyelimuti seluruh bagian makanan.
Tak heran, proses pemasakan ini dapat membuat makanan lebih cepat matang dan bertekstur renyah tanpa menggunakan atau dengan sedikit minyak saja.
Seperti banyak metode masak lainnya, air fryer dapat memicu reaksi kimia yang disebut efek maillard.
Maillard adalah semacam reaksi non enzimatis akibat panas yang efeknya dapat mengubah warna, aroma dan rasa makanan.
Akibat suhu panas yang tinggi saat memasak itu, air fryer juga dapat mengembangkan pembentukan senyawa akrilamida.
Senyawa tersebut berkaitan dengan risiko beberapa jenis kanker, seperti:
1. Kanker endometrium
2. Kanker ovarium
Baca Juga: Cara Tepat Merawat Tabung Gas Agar Tidak Bocor Saat Digunakan, Ini Triknya
3. Kanker pankreas
4. Kanker payudara
5. Kanker esofagus.
Memasak dengan air fryer tidak hanya memicu akrilamida.
Tetapi juga senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik dan amina heterosiklik yang tercipta dari semua pemasakan daging dengan suhu tinggi.
Menurut National Cancer Institute, dua senyawa tersebut memiliki hubungan dengan risiko kanker.
Metode memasak dengan air fryer memang dapat membuat makanan yang digoreng menjadi lebih rendah lemak.
Tapi, para ahli justru menyarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan utuh.
Seperti biji-bijian, sayuran dan buah, serta membatasi asupan gorengan.
Menggoreng makanan dengan alat apa pun, tetap saja namanya "gorengan" dan tetap ada risiko yang ditimbulkan.
Meski dengan alat ini risikonya lebih kecil ketimbang memasak dengan minyak goreng, bukan berarti menggoreng dengan air fryer menjamin diet yang sehat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Risiko Memasak dengan Air Fryer, Sudah Tahu?