Intip Langsung Cara Pembuatan Roti Kompyang, Jajanan Khas Solo yang Wajib Anda Coba

By Idam Rosyda, Jumat, 28 Oktober 2022 | 14:40 WIB
Roti kompyang jajanan khas Solo (Sajiansedap/Idam Rosyda Suha)

SajianSedap.com - Pernah mendengar roti kompyang atau kompya?

Roti ini merupakan salah satu jajanan khas Solo loh.

Meski tidak banyak dikenal luas oeh orang dari luar Solo, jajanan khas Solo satu ini begitu digemari.

Dikenal sebagai 'burger Jawa', penampakan kompyang sekilas memang seperti roti pada makanan burger dengan taburan wijen di atasnya.

Namun keduanya berbeda jauh.

Kompyang dalam pembuatannya masih menggunakan tungku untuk proses pemanggangannya.

Bahkan pemanasnya juga masih menggunakan kayu.

Selain itu, berbeda denga roti pada umumnya, roti kompyang ini tentu saja memiliki cara unik dalam proses pembuatannya.

Kira-kira seperti apa sih?

Tim Sajian Sedap berkesempatan untuk mengintip proses pembautan roti Kompyang yang hanya ada di Kampung Penjalan, Gandekan, Jebres, Surakarta ini loh.

Kira-kira seperti apa sih? berikut ulasan lengkapnya.

Baca Juga: Roti Kompyang, Jajanan Khas Solo yang Produsennya Cuma Ada 1

Mengintip Proses Pembuatan Roti Komyang Jajanan Khas Solo

Berlokasi di kawasan Gandekan, satu-satunya produsen pembuatan roti kompyang ini terbilang unik.

Jika ingin melihat langsung pembuatannya, Anda harus datang jam 12 malam.

Lokasinya juga tak kalah mengejutkan.

Pasalnya lokasi tempat pembuatan roti kompyang ini berada persis di pinggir sungai.

Nah kali ini Sajian Sedap akan membahas mengenai proses pembuatannya.

1. Nguleni (proses pengulenan adonan)

pembuatan roti Komyang jajanan khas Solo

Proses pengulenan adonan roti kompyang masih menggunakan tenaga manusia.

Bahan dadar pembuatan roti kompyang ini adalah tepung terigu.

Tidak ada penambahan telur dalam bahan roti kompyang ini.

Baca Juga: Perbedaan Gudeg Solo dan Jogja, Serupa Tapi Punya Cita Rasa Berbeda

Bumbu hanya menggunakan garam dan bawang, sehingga rasa kompyang ini cenderung asin gurih.

Supaya bisa mengembang hanya menggunakan pengembang roti.

Selanjutnya setelah kalis, adonan dijadikan kecil-kecil.

2. Nggepengi (memipihkan adonan)

pembuatan roti Kompyang jajanan khas Solo

Proses selanjutnya yakni pemipihan adonan.

Supaya bentuknya bisa bagus, proses pemipihan ini dilakukan satu persatu.

Unutk selanjutnya diberikan wijen.

3. Mijeni (memberikan wijen)

roti Kompyang jajanan khas Solo

Mijeni atau memberikan wijen ini juga tidak asal tabur loh.

Baca Juga: Mencicipi Gudeg Mbak Yus, Kuliner Khas Solo yang Jadi Langganan Jokowi

Setelah proses pemipihan yang diletakkan dalam loyang bambu, adonan komyang dilempar ke taburan wijen pada loyang lain, kemudian dilakukan teknik khusus supaya wijen menempel.

Jadi bukan ditabur seperti dalam pembuatan roti biasa.

4. Bakar (memanggang adonan)

pembuatan roti Kompyang jajanan khas Solo

Setelah proses pemberian wijen, selanjutnya adalah proses pemanggangan.

Proses pemanggangan sendiri dilakukan dalam tunggu dengan pemanas kayu.

Proses pemanasan tungku dimulai sejak awal pembuatan adonan kompyang.

Sehingga saat akan dibakar, tungku sudah panas.

Suhu tungku pun harus panas loh Sase Lovers.

Pasalnya karena roti di tempelkan dalam sisi dalam tungku, jika tidak panas, makan adonan ini tidak menembel.

"Kalau tidak panas tidak bisa matang dan menempel", ujar Sutrisni, salah satu pegawai pembautan roti Kompyang.

Selanjutnya proses pembakaran dilakukan selama kurang lebih setengah jam.

Baru kemudian kompyang diangkat dan dinikmati.

Baca Juga: Menikmati Es Gempol Pleret, Kuliner Khas Solo yang Kini Makin Langka