Meski mirip dengan tahu, tempe dibuat dengan memfermentasi kedelai yang dimasak dan kemudian dipadatkan menjadi patty.
Menurut Harvard Health Publishing, karena tempe adalah makanan yang difermentasi, tempe menjadi sumber probiotik yang kaya.
Dalam hal ini, probiotik mendukung kesehatan usus secara keseluruhan dan mungkin memiliki efek menguntungkan lainnya pada kesehatan kita.
Mulai dari kesejahteraan mental hingga sistem kekebalan tubuh dan kesehatan jantung, menurut artikel Januari 2015 di Current Opinion in Gastroenterology.
Tempe Sama Efektifnya dengan Daging
Tempe juga dikemas dengan serat dan protein, yaitu dua nutrisi yang penting saat kamu ingin menurunkan berat badan.
Kedua kandungan tersebut akan membantu merasa kenyang, dan protein membantu mempertahankan otot, yang merupakan keuntungan bagi metabolisme tubuh.
Pada sebuah studi di bulan Juni 2014 di The American Journal of Clinical Nutrition, pun menemukan bahwa protein berbasis kedelai sama efektifnya dengan daging, loh.
Misalnya dalam hal mendukung penurunan berat badan, mempertahankan massa tubuh tanpa lemak, dan memberikan rasa kenyang.
Menurut USDA, satu porsi 3 ons tempe yang dimasak memiliki 140 kalori, 4,5 gram lemak, 1 gram lemak jenuh, 10 gram karbohidrat, 7 gram serat, 0 gram gula tambahan, dan 16 gram protein.
Sebagai perbandingan, porsi 3 ons daging giling (80 persen tanpa lemak) memiliki 215 kalori, 14 gram lemak, 5 gram lemak jenuh, 0 gram karbohidrat, 0 gram serat, 0 gram gula tambahan, dan 21,5 gram protein.
Baca Juga: Cuma Butuh 5 Bahan, Resep Tempe Gembus Goreng Daun Bawang Sudah Bisa Hadir Di Meja Makan