Jadi Pilihan Ibu Rumah Tangga, Ayam Yang Dijual Potongan Ternyata Menyimpan Bahaya Mengerikan, Bisa Sebabkan Kanker!
SajianSedap.com- Tidak bisa dipungkiri, berbagai makanan yang dijual di pasaran tidak selalu menyehatkan.
Namun, karena satu dan lain hal, banyak juga dari kita yang tidak memerhatikan bahaya terhadap apa yang kita beli, bahksa kita konsumsi.
Padahal, setiap orang pasti ingin mengonsumsi makanan yang menyehatkan demi menjaga kesehatan tubuh.
Di pasaran, banyak terjual berbagai makanan sehat dan kaya gizi dan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan serta kebutuhan tubuh.
Padahal kualitas gizi suatu makanan tak hanya terdapat di dalam kandungannya, namun juga dari cara mengolahnya.
Salah satu bahan makanan yang memiliki nilai gizi tinggi adalah ayam.
Ayam mengandung protein, energi, kalsium, kalium, fosfor, dan masih banyak lagi senyawa yang berguna bagi tubuh.
Sehingga tak salah jika masyarakat Indonesia juga gemar mengonsumsi makanan ini.
Salah satu jenis ayam yang digemari oleh masyarakat Indonesia yakni ayam broiler atau ayam potong.
Selain lebih murah, daging ayam broiler juga lebih empuk dan lebih tebal.
Baca Juga: Enak dan Murah Harganya, Ternyata Sawi Putih Bisa Jadi Obat Ampuh untuk 4 Penyakit Ini, Luar Biasa!
Akan tetapi benarkah jika mengonsumsi ayam broiler terlalu sering dapat menimbulkan risiko bagi tubuh?
Menurut dr. Dini Adityarini, SpA di Kompasiana.com, "Protein ayam dibutuhkan oleh tubuh kita dan itu mudah didapatkan dari ayam broiler. Proses broiler itu proses membesarkan dengan cepat, agar dapat segera dipanen.
"Dalam prosesnya banyak disuntikkan bahan kimia seperti hormon, anti biotik dan pakan dari bahan-bahan kimia. Padahal kalau protein yang telah terkontaminasi bahan kimia membahayakan manusia terutama pada perkembangan anak".
Banyak yang mengatakan jika mengonsumsi ayam kampung atau ayam ternakan sendiri jauh lebih sehat dibandingkan mengonsumsi ayam broiler yang dibeli di pedagang.
Artikel akan berlanjut setelah video ini.
Alasannya adalah bahaya yang ditimbulkan dari ayam bukanlah jenis ayamnya, melainkan cara ayam tersebut diternak dan diperlakukan.
Kebanyakan pedagang atau penjual daging ayam broiler akan menggunakan metode membesarkan ayam dengan cepat.
Di situlah kemudian timbul berbagai praktik yang dapat mempengaruhi kualitas daging ayam.
Metode atau proses pembesaran ayam tersebut membutuhkan berbagai bahan kimia yang mampu berpengaruh bagi kualitas daging ayam.
Dilansir dari boldsky.com, ada beberapa fakta yang tersimpan di balik ayam broiler.
1. Terdapat Bakteri
Semua daging mentah membawa banyak kuman dan bakteri.
Dalam beternak ayam broiler, terdapat beberapa ayam yang kemungkinan terinfeksi suatu bakteri sehingga jika disembelih, bakteri tersebut akan menyebar ke ayam yang lain.
Di tempat penyembelihan, ayam akan dipotong dan dicuci secara bersamaan sehingga penyebaran bakteri akan lebih cepat dan lebih banyak daripada menyembelih di rumah sendiri.
2. Suntikan Antibiotik
Ayam broiler kebanyakan diberi suntikan antibiotik.
Suntikan tersebut diberikan dengan maksud membuat ayam mampu bertahan di peternakan walaupun kekebalannya rendah.
Penyuntikan antibiotik tersebut pada akhirnya akan menyebabkan resistensi antibiogik sehingga kemungkinan dagingnya mengalami infeksi.
Saat dikonsumsi, bakteri penyebab infeksi dalam daging akan masuk ke sistem tubuh.
Tetapi tidak akan berbahaya ketika di peternakan ayam dibesarkan secara natural tanpa diberi antibiotik yang berbahaya bagi daging ayam.
3. Disebut Sebabkan Kanker
Banyak penelitian dan para ahli mengatakan jika daging ayam broiler memiliki risiko kanker yang lebih tinggi dibandingkan daging ayam kampung.
Kanker yang menyertai daging ayam tersebut tak selalu benar.
Baca Juga: Bukan Dijilat Setan, Mendadak Memar Ternyata Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya! Anda Harus Waspada!
Risiko kanker tersebut akan timbul saat daging ayam terkontaminasi banyak zat kimia.
Jika ayam broiler tersebut sehat dan dipelihara dengan benar, maka ayam akan terhindar dari zat-zat kimia penyebab kanker.
Namun, karena kebanyakan ayam broiler yang dijual di pasar mengalami penyuntikan, tentu ayam tersebut telah trerkontaminasi bahan kimia.
4. Proses Penggemukan Ayam
Banyak peternak yang menginginkan ayamnya cepat gemuk, sehingga berbagai cara akan dilakukan agar cepat laku dan cepat mendapat keuntungan.
Kandungan dalam proses penggemukan tersebut memakai berbagai bahan kimia dan obat yang akhirnya membuat daging ayam gemuk dan dagingnya lebih banyak.
Sama seperti penyebab kanker, jika daging yang berzat kimia tersebut masuk ke dalam tubuh, otomatis tubuh juga akan terkontaminasi zat berbahaya.
4. Bakteri E. Coli
Tak hanya zat kimia berbahaya, beberapa studi mengatakan jika hampir 67 persen ayam broiler mengandung bakteri E. Coli.
Bakteri E. Coli bisa menimbulkan penyakit diare dalam jangka pendek.
Namun, orang dengan kondisi tertentu bisa saja mengalami hal yang lebih parah.
Bahkan, bisa menimbulkan keracunan sampai kematian.
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | Amanda Fanny |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR