Dicap Sehat, Sederet Menu Sarapan Ini Ternyata Bikin Diet Gagal Seketika, Nomor 7 Paling Sering Dikonsumsi
SajianSedap.com - Pasti setiap pagi Anda sarapan kan?
Biasanya menu sarapan seperti apa yang Anda suka? yang manis-manis atau yang gurih?
Sarapan disebut-sebut sebagai salah satu kunci jika kita ingin mendapatkan berat badan yang ideal.
Baca Juga: Sering Dianggap Sebelah Mata, Daun Pisang Punya Manfaat Untuk Orang yang Sedang Jalani Program Diet
Sebab melewatkan sarapan biasanya hanya akan membuat kita makan lebih banyak kalori saat siang.
Hal ini tentu tidak bagus jika kita sedang diet dan mencoba mengatur pola makan.
Namun, pemilihan menu sarapan juga tak boleh sembarangan, lho.
Dilansir dari The Health Site, ternyata ada beberapa daftar hidangan sarapan yang malah akan membuat berat badan Anda melonjak naik.
Nah, menurut ahli gizi, Leslie Langevin, ada tujuh jenis makanan yang harus Anda singkirkan dari meja makan apabila ingin sukses berdiet. Apa saja?
1. Jus
Saat membaca poin pertama ini, mungkin Anda akan mengernyitkan dahi.
Jus memang mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang baik bagi tubuh.
Namun, cairan dari buah juga bisa mengandung terlalu banyak kalori, tanpa serat dan lemak sehat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Baca Juga: Ampuh Turunkan Berat Badan Sampai 4 Kilo, Begini Cara Diet yang Tetap Bisa Makan Nasi Setiap Hari
Hal ini akan diperparah apabila Anda menambahkan gula saat minum jus.
Hindari jus yang hanya berisi air, dan beralihlah ke smoothie sebagai pengganti sarapan yang cepat dan cocok untuk menurunkan bobot timbangan.
2. Smoothie Buah
Buah memang sehat dan kaya serat, hanya saja Anda akan cepat merasa lapar jika hanya mengonsumsi buah tanpa campuran lemak sehat dan protein.
Anda harus menambahkan bubuk protein, susu kedelai, yoghurt atau kacang-kacanga untuk memenuhi asupan yang diperlukan tubuh.
3. Alpukat Susu
Moms yang ingin menurukan berat badan wajib menghindari alpukat dengan campuran susu.
Rasanya memang enak, tapi makanan ini justru akan membuat timbangan Moms menjerit.
Alpukat mengandung lemak baik, tapi berbeda cerita kalau Anda memakan alpukat dengan susu kental manis.
Susu kental manis mengandung terlalu banyak gula yang membuat makanan ini jadi tidak sehat lagi.
Lebih baik, mengganti susu kental manis dengan telur untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh.
4. Oatmeal Ditambah Perasa
Oatmeal dengan tambahan perasa makanan menang enak, tapi ini akan meningkatkan kandungan gula dalam sarapan Anda.
"Beberapa produk oatmeal sendiri sudah ada yang menggunakan gula buatan seperti sukralosa dan pewarna buatan," tutur Leslie.
Sebagai gantinya, Anda cukup mengonsumsi oatmeal dengan buah atau sedikit madu agar lebih sehat.
5. Kue Muffin dari Kafe
Kalau Anda gemar mampir ke kafe untuk membeli kopi dan muffin untuk sarapan, sebaiknya segera menghentikan hal ini.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini.
Kue muffin dari kafe memang terasa enak, tapi tahukah Anda kalau muffin tersebut dibuat dari tepung, gula dan mentega berlebih?
Untuk hal ini, Leslie menyarankan agar Anda membuat kue muffin dari rumah dengan menggunakan bahan yang sehat.
6. Roti Manis
Roti menjadi pilihan cepat untuk sarapan, tapi ternyata roti manis punya kalori yang tinggi, lo!
Baca Juga: Selama ini Disangka Sehat, Deretan Buah dan Sayur ini Justru Wajib Dihindari saat Diet
Roti tawar pun jika diberi selai atau mentega akan menjadi musuh bagi perempuan yang sedang diet.
Akan lebih baik kalau Moms memilih roti gandum yang kaya serat dan dapat membuat Anda kenyang lebih lama.
7. Sereal
Sereal memang terkenal mudah dan cepat untuk sarapan.
Namun, tidak semua sereal yang beredar di pasaran mengandung nutrisi yang pas untuk tubuh.
Sereal yang memiliki kandungan gula tinggi tentu saja hanya akan menambah berat badan Anda saja.
Artikel Ini Telah Tayang di Nakita.id dengan Judul Sering Dipilih Sebagai Menu Sarapan, Ternyata 7 Makanan Ini Malah Akan Menggagalkan Diet, Apa Saja
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | Lutfi Mudrika Izaki |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR