Letak geografis dan keadaan alam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar merupakan dataran rendah. Tanahnya mempunyai pH rata-rata dibawah 5, dengan jenis tanah Podsolik dan Litosol.Penanaman lada diusahakan pada daerah yang memiliki ketinggian 0 sampai 500 meter di atas permukaan laut (dpl).
Keadaan iklim dan tanah serta letak geografis pulau Bangka-Belitung sangat sesuai untuk tanaman lada, sehingga menghasilkan lada putih dengan karakteristik yang spesifik pula. Aroma dan cita rasa yang hangat pedas menyebabkan Lada Putih Muntok selalu dicari konsumen.
Selain itu, ada kemukus (Piper cubeba) yang merupakan tumbuhan asli pulau Jawa dan Sumatra. Bentuknya yang mirip lada hitam namun ada ekor kecil yang menempel. Rasanya menyerupai lada Jamaica (allspice) namun dengan kilas rasa pahit di akhir. Kemukus banyak digunakan di resep masakan Jawa dan juga dalam pembuatan jamu tradisional.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Cara Bikin Minyak Cabai Sendiri di Rumah, Murah dan Gampang Banget!
Lain lagi dengan sebutan cabe Jawa, atau disebut long pepper. Dunia Barat kerap menyalahartikan keberadaan Piper nigrum (lada hitam/putih komersial) dengan Piper retrofractum Vahl (cabe Jawa/long pepper). Cabe Jawa sering ditemukan dalam campuran bumbu Bali dan juga dalam aneka minuman tradisional di pulau Jawa.
Keanekaragaman citarasa lada khas Indonesia memang dipengaruhi oleh faktor geoklimat dan juga keanekaragaman hayati yang dimiliki bangsa ini. Pernah saya menemukan tumbuhan andaliman yang tumbuh di dataran tinggi perbatasan antara kabupaten Batang dan Dataran Tinggi Dieng.
Namun rasanya berbeda dengan andaliman yang tumbuh di Sumatra Utara. Segala keragaman hayati milik Indonesia sudah selayaknya kita telusuri, pahami, dan berdayakan untuk kedigdayaan kuliner di masa depan.
Tulisan: Lisa Virgiano
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR