SajianSedap.com - Berlibur di kota Solo tak lengkap rasanya jika tidak berburu oleh-oleh khas Solo.
Solo terkenal dengan beragam wisata adat dan kulinernya yang khas.
Nah setelah liburan tak lengkap rasanya jika tidak berburu oleh-oleh khas Solo.
Apalagi kini beragam oleh-oleh khas Solo kekinian yang bisa Anda bawa untuk keluarga atau saudara bahkan hingga calon mertua.
Nah kali ini, Sajian Sedap akan membahas mengenai makanan sekaligus oleh-oleh khas Solo yakni kerupuk karak karak gendar.
Kerupuk karak merupakan salah satu oleh-oleh khas Solo segalius makanan khas dari kota asal Presiden Jokowi ini.
Biasanya kerupuk gendar kerap jadi makanan pelengkap dalam berbagai makanan seperti timlo, bakso,tahu kupat bahkan hingga jadi camilan.
Tentunya kerupuk gendar ini bisa jadi salah satu alternatif oleh-oleh khas Solo yang bisa Anda bawa untuk keluarga di rumah.
Membahas mengenai kerupuk karak khas Solo, kali kni sajian Sedap akan mengintip proses pembuatan kerupuk karak di salah satu sentra di kawasan Mojolaban, Sukoharjo.
Baca Juga: Icip-icip Sate Buntel, Kuliner Asli Solo yang Dagingnya Tidak Diiris
Ya, tak hanya Solo, kerupuk karak memang juga dikenal di kawasan sekitarnya seperti Sukoharjo, Boyolali, Sragen dan beberapa daerah lain di kawasan Solo Raya.
Lalu seperti apa sih proses pembuatan kerupuk karak yang ternyata dahulu ini memakai nasi sisa loh.
Apakah kini masih memakai nasi sisa sebagai bahan bakunya?
Proses Pembuatan Kerupuk Karak Gendar Solo
SajianSedap kali ini berkunjung di salah satu produsen kerupuk karak milik Supriyanto.
Ia sudah menekuni pembuatan karak ini sejak krisis moneter terjadi atau sejak tahun 1998.
Supriyanto pun tak segan membagikan bagaimana proses pembuatan kerupuk karak Solo ini.
1. Pemasakan dan penggilingan
Menurut cerita setempat, kerupuk karak dahulu menggunakan nasi sisa.
Baca Juga: Merebus Tengkleng Kambing Sampai Empuk, Butuh Waktu Berapa Lama?
Jadi nasi sisa yang tidak dimakan, digunakan sebagai bahan baku kerupuk karak.
Namun di tempat produksi miliki Supriyanto ini ia memakai beras.
Untuk proses pemasakan sama seperti menanak nasi biasa.
Akan tetapi, Supriyanto menggunakan tungku.
"Prosesnya seperti menanak nasi biasa, lalu dicetak diiris", ujar Supriyanto.
Dalam satu hari ia membutuhkan 2 kwintal beras untuk memproduksi kerupuk karak ini.
Artikel ini akan berlanjut setelah video berikut ini:
Baca Juga: Tips Mengolah Daging Kambing Ala Sate Buntel Mbok Galak Solo
"Satu hari 2 kwintal, setiap hari," imbuhnya.
Supriyanto juga mengaku hanya memakai 2 bumbu saja unutk menambah rasa.
"Simpel saja, bumbu hanya pengembang dan garam," ujarnya.
Namun menurut Supriyanto, ia juga melayani permintaan dari pelanggan.
"Tergantung permintaan, ada yang minta pakai bawang juga bisa," lanjutnya.
2. Pemotongan dan penjemuran
Setelah beras ditanak dan dicetak lalu dijemur.
Proses pemotongan ini, Supriyanto sudah memakai mesin modern.
Namun untuk penjemuran ia masih memakai panas matahari.
Ia pun dibantu oleh 4 orang karyawan serta sang istri.
Untuk penjemuran, menurut lelaki asli Sukoharjo ini, cukup 1 hari saja jika cuaca terik.
"Untuk jemur kalau terik satu hari kering, kalau hujan 2 sampai 3 hari", jelasnya.
3. Penyimpanan dan penggorengan
Setelah kering, kerupuk tidak langsung digoreng,belainkan didiamkan selama semalam.
Selanjutnya baru digoreng.
Tidak seperti kerupuk yang memakai 2 kali penggorengan agar bisa mekar.
Kerupuk karak Solo ini cukup 1 kali
"Proses penggorengan 1 kali," jelas Supriyanto.
Bahkan cukup hitungan detik, kerupuk karak ini sudah mekar.
Sementar itu untuk penyimpanan karak, jika matang karak bisa renyah dan tidak melempem hingga 2 minggu.
"Matang, renyahnya 2 minggu, kalau karak mentah, yang penting tidak terlalu alum(belum terlalu kering atau layu) bisa berbulan-bulan. Jika terlalu kering nanti pecah. Nanti remuk," imbuhnya.
Untuk pemasaran Supriyanti sudah memiliki langganan.
Selain itu, setiap hari sudah ada kurir atau pengantar yang akan mengambil pesanan.
Meski begitu, ia juga tidak menolah jika ada pelanggan yang membeli karak dalam jumlah eceran atau sekadar ingin membelinya untuk oleh-oleh.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Prengus Kambing untuk Bikin Tengkleng
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR