SajianSedap.com - Aurel Hermansyah mendadak membagikan unggahan dalam Instagram miliknya terkait body shaming yang dilontarkan netizen kepadanya.
Aurel mengunggah beberapa deretan komentar negatif netizen tentang dirinya.
Namun, ia merahasiakan identitas netizen yang berkomentar buruk dan pedas itu.
Di antaranya menilai tentang perubahan bentuk tubuh Aurel saat ini.
Setelah melahirkan anak pertamanya, istri Atta Halilintar itu dinilai tak lagi memiliki tubuh ideal.
Aurel sendiri baru saja melahirkan anak pertamanya, Ameena Hanna Nur Atta pada 22 Februari 2022 lalu.
Setelah kelahiran Ameena, Aurel juga kerap kali membagikan potret dirinya bersama sang suami dan anak.
Sayangnya di unggahan tersebut, banyak netizen mengomentari negatif perubahan tubuh Aurel pasca melahirkan.
Sebab sebelum melahirkan sang anak, Aurel dipuji banyak netizen berkat body goals dan penampilannya.
"Aurel abis lahiran badannya emak-emak banget. Body goalsnya udah hilang," komentar netizen.
"Olahraga yuk Aurel, bisa yuk, badanmu udah enggak kekontrol gedenya," komentar netizen yang lain.
Aurel tak menuliskan kata-kata dalam unggahannya itu dan hanya membubuhkan emoji senyum di keterangan unggahannya.
Melihat nyinyiran netizen terhadap Aurel, keluarga hingga rekan-rekannya langsung memberikan pembelaan padanya lewat kolom komentar.
"Semangat sayang, beautiful mom," puji Atta Halilintar.
"Diamin De, aku naik 28 kg kok habis lahiran," kata Shireen Sungkar.
Tak bisa dipungkiri, bahwa memang perubahan fisik akan selalu terjadi pada setiap wanita pasca melahirkan, termasuk yang dialami oleh Aurel.
Entah persalinan dengan metode vaginal birth maupun operasi caesar, perubahan fisik setelah melahirkan tidak dapat dihindari.
Perlu diketahui bahwa perubahan tubuh wanita pasca melahirkan merupakan hal yang normal terjadi di masa pemulihan setelah bersalin.
Perubahan tubuh setelah melahirkan ini diperlukan untuk menyesuaikan kondisi badan setelah mengalami sekian banyak perubahan selama hamil.
Perubahan tersebut ada yang bisa kembali seperti semula setelah masa pemulihan, tetapi ada juga yang bersifat menetap.
Masa pemulihan ini berbeda-beda tiap wanita tergantung sejumlah faktor, bisa hitungan bulan bahkan tahun.
Seperti yang juga dialami oleh Nia Ramadhani. Ibu tiga ini bisa menurunkan berat badan hingga 28 kg setelah 7 bulan melahirkan.
Diketahui Nia berhasil menurunkan berat badan hingga sebanyak itu juga dengan melakukan diet dengan cara tidak makan gorengan, tidak makan nasi, menghindari camilan, selalu memulai sarapan dengan sebutir telur.
Jika Nia merasa lapar, ia akan memakan buah-buahan sebagai pengganti nasi dan camilan.
Sementara Aurel sendiri sebelumnya juga sempat menyebut jika dirinya sukes menurunkan berat badan hingga 6 kilogram pada Juli lalu, 5 bulan pasca melahirkan sang anak.
Perlu diketahui juga, sebagian besar wanita memang akan kehilangan setengah dari berat bayi mereka dalam enam minggu setelah melahirkan. Berat badan sisanya turun dalam beberapa bulan setelahnya.
Menurut Kongres Ahli Obstetri dan Ginekologi Amerika (ACOG), biasanya seorang ibu akan kehilangan berat badan sekitar 9 kilogram dalam sebulan.
Karena kebanyakan wanita naik 11-15 kilogram saat hamil, maka kemungkinan ibu bisa kembali ke berat badan sebelumnya setelah satu bulan.
Namun perlu diingat bahwa tubuh juga butuh pemulihan setelah melahirkan. Jadi, berat badan yang turun terlalu cepat malah bisa membuat proses pemulihan menjadi lebih panjang.
Disarankan berilah waktu hingga enam minggu sebelum benar-benar mulai berusaha mendapatkan berat badan sebelum hamil.
Jika ibu menyusui, tunggu bayi hingga setidaknya berusia dua bulan dan pasokan susu sudah normal sebelum memutuskan memangkas asupan kalori.
Untuk penurunan berat badan yang sehat, cukup targetkan 0,5-1 kilogram per minggu. Ibu bisa mendapatkannya dengan kombinasi pola makan sehat dan olahraga rutin, segera setelah dokter mengatakan ibu sudah boleh menjalani aktivitas fisik biasa.
Ibu yang memberi ASI eksklusif butuh sekitar 500 kalori per tambahan per hari dari sebelum hamil.
Dapatkan kalori tambahan dari sumber sehat seperti buah-buahan, sayuran, gandum utuh, dan protein tanpa lemak. Hindari memangkas kalori terlalu banyak ketika masih menyusui.
Sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan oleh kaum wanita yang mengalami perubahan fisik seperti berat dan bentuk badan yang dialami Aurel tersebut.
Karena memang perubahan fisik akan terjadi pasca melahirkan seperti diantaranya lima perubahan berikut ini.
1. Perubahan pada vagina
Pasca melahirkan secara normal, biasanya vagina akan mengendur seiring dengan usaha ibu ketika mengeluarkan bayi dari rahimnya melalui vagina.
Akan tetapi, dalam periode masa nifas (peuoerperium) di mulai setelah plasenta lahir, sebenarnya alat kandungan akan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Ini akan berlangsung kira-kira 6 minggu atau 42 hari.
"Vagina akan berangsur-angsur terjadi kontraksi mendekati ukuran sedia kala, dan rugae pada vagina akan kembali sekitar 3 minggu," jelas Dokter Spesialis Obgyn Klinik Health360, dr Ivan Sondakh SpOG.
2. Kulit
Seperti diketahui, tanda-tanda yang paling umum dialami oleh ibu hamil adalah munculnya stretch mark pada bagian tubuh tertentu.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Stretch Mark Setelah Melahirkan, Pakai Bahan di Dapur Ini!
"Striae gravidarum atau garis-garis pada perut akan menetap, dan terjadi peningkatan pigmentasi," tuturnya.
Selain itu, kulit wajah juga akan mengalami masalah seperti jerawat.
Sebab selama masa kehamilan, ada peningkatan sirkulasi darah sebanyak 50 persen. Meningkatnya aliran darah ini disimpan di banyak tempat, terutama dalam darah, sehingga tak jarang perempuan hamil memiliki wajah yang lebih bersinar.
Setelah melahirkan, ukuran pembuluh darah di wajah dan sirkulasi darah akan kembali normal, sehingga membuat wajah Anda berjerawat.
Kondisi berjerawat ini biasanya banyak dialami oleh perempuan yang berhenti menyusui.
3. Rambut
Selain kulit, perubahan juga terjadi pada rambut ibu pasca melahirkan. Kerontokan rambut bisa saja sering terjadi dan membuat rambut menjadi tipis. Bahkan, biasanya akan terjadi kerontokan sampai sekitar 5 bulan setelah melahirkan.
Diketahui sekitar 50 persen perempuan mengalami kerontokan rambut setelah melahirkan.
"Ini disebut effluvium, dan terjadi selama 1-6 bulan setelah melahirkan," ungkap Francesca Fusco, MD, asisten dermatologi di Mount Sinai School of Medicine.
Selama kehamilan, ada dorongan hormon yang memperlambat proses kerontokan rambut. Sebagai keseimbangan hormon, maka setelah melahirkan rambut baru akan tumbuh kembali.
Untuk menjaga supaya rambut sehat dan mengurangi kerontokan, Fusco menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi protein, zat besi, seng, flavonoid, antioksidan, dan silika, yang bermanfaat untuk kesehatan kulit kepala dan rambut.
4. Perubahan bentuk payudara
Saat hamil dan menyusui, bentuk dan ukuran payudara akan berubah lebih besar. Ini karena payudara menyesuaikan dengan bertambahanya berat badan.
Hal itu disebabkan ada Air Susu Ibu (ASI) yang diproduksi oleh hormon setelah melahirkan.
Namun, Dokter Spesialis Gizi dari Klinik Health 360 Indonesia, dr Patricia Halim Puteri Sp.GK mengatakan, produksi ASI yang berlimpah akan sangat membantu kecukupan pemenuhan nutrisi penting bagi anak-anak sejak lahir.
Serta, akan membantu penurunan berat badan ibu secara alami.
5. Perubahan berat badan
Kenaikan berat badan selama kehamilan dan setelah melahirkan menjadi yang paling banyak dialami oleh ibu pasca melahirkan.
Tetapi, dr Patricia menegaskan, jika Anda berkeinginan untuk mengembalikan bentuk tubuh dan berat badan seperti sedia kala, maka jangan langsung menjalani diet ketat setelah melahirkan.
"Dokter spesialis gizi klinik tentu akan lebih mengutamakan kesehatan ibu dan tidak menyarankan diet ketat tanpa pengawasan dari dokter spesialis gizi klinis selama proses pemulihan," ujar dr Patricia.
Hal ini dikarenakan, diet ketat akan dapat mengurangi produksi ASI oleh ibu menyusui.
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR