Kemudian terkait suhu pemanggangan, jangan gunakan suhu yang terlalu tinggi.
Arief biasanya hanya menggunakan suhu sekitar 150-160 derajat saja.
Sementara Disy biasa menggunakan suhu 180 derajat untuk memanggang kue kering.
Arief menyarankan untuk memanggang kue dalam suhu rendah dengan waktu yang agak panjang. Warna kue kering akan lebih merata dan kue pun akan benar-benar kering matang.
Bukannya kering gosong tapi bagian dalam masih mentah.
Pastikan suhu sudah sesuai sebelum memasukkan kue kering.
Jangan sampai suhu terlalu rendah atau terlalu tinggi ketika kue dimasukkan karena bisa membuat kue kurang matang atau bahkan terlalu matang.
“Misalnya oven kompor nih, kita harus tahu ini panasnya seberapa.
Kalau kita lihat di hotel kan sudah ada digitalnya, ini 180 derajat celsius. Kalau kompor kan enggak tahu cuman pakai tangan aja,” ujar Disy ketika dihubungi Kompas.com
Alternatifnya, kamu bisa menggunakan termometer khusus memasak untuk mengukur suhu oven.
Baca Juga: Trik Membuat Kue Kering Lebaran Renyah dan Tahan Lama, Ikuti 4 Tips dari Chef ini
Selain itu, Disy juga menyebut kamu bisa menggunakan thermometer gun yang biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh di masa pandemi ini.
“Bisa karena itu kan pakai inframerah. Tembak saja dari luar (oven).
Sebenarnya itu kita sudah pakai juga untuk cokelat temper,” imbuh Disy.
Menurut Sous Chef Pastry Millennium Hotel Sirih Jakarta Wahyu Admodjo, memanaskan oven sebelum memasukkan kue kering ke dalamnya adalah hal yang sangat krusial.
“Jika kita tidak panaskan terlebih dahulu maka tingkat kematangannya cenderung tidak merata bahkan bisa bantet atau tidak mengembang,” jelas Wahyu dalam berita Kompas.com.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Cara Membuat Kue Kering Lebaran Anti Gagal, Hasil Renyah dan Tidak Keras".
KOMENTAR