Medical News Today menulis, serat dalam jagung dapat membantu pencernaan dan mengurangi risiko sembelit.
Bahkan, dalam sebuah studi besar yang dilakukan pada 2011 ditemukan korelasi antara asupan serat makanan dan risiko kematian dini yang lebih rendah, terutama dari penyakit kardiovaskular, infeksi, dan pernapasan.
Jumlah protein dalam jagung dinilai lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa sayuran lain sehingga seringkali dijadikan makanan sumber protein bagi para vegetarian dan vegan.
Kandungan protein dalam jagung juga menunjukkan bahwa makanan ini cocok dijadikan sajian diet kaya protein yang sehat dengan mengurangi rasa lapar atau membantu tubuh membakar kalori ekstra.
Menurut WebMD, jagung merupakan makanan yang kaya akan vitamin c yang merupakan salah satu antioksidan terbaik.
Antioksidan dalam jagung dapat melindungi sel tubuh manusia dari kerusakan dan berbagai penyakit, seperti kanker dan jantung.
Mengonsumsi jagung atau beberapa produk jagung utuh dapat menjaga kesehatan usus dengan baik.
Hal tersebut disebabkan oleh kandungan serat dalam jagung yang mampu memberikan rasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan makanan lainnya.
Selain itu, serat jagung juga mampu menjaga bakteri baik di saluran pencernaan sehingga dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit kanker usus besar.
Jagung juga mengandung vitamin mata berupa lutein, karotenoid dan zeaxanthin yang dapat membantu melindungi mata untuk mengurangi risiko penyebab kebutaan, seperti makula dan katarak.
Nantinya, tingkat karotenoid dalam darah dapat berkaitan dengan dengan penurunan risiko degenerasi makula dan katarak.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR