SajianSedap.com - Bagi pecinta kuliner mungkin sudah tidak asing lagi dengan adas bintang atau bunga lawang.
Rempah ini terkenal dengan rasanya yang manis dan pedas dengan aroma yang kuat.
Ini merupakan salah satu penyedap rasa yang populer seperti kayu manis dan bunga cengkih.
Disebut juga dengan pekak, ini lebih sering digunakan dalam makanan Asia seperti misalnya kari, gulai Aceh, Rendang, ngo hiong (makanan Tiongkok), dan berbagai masakan lainnya yang membutuhkan banyak bumbu dengan rasa kuat.
Tapi tahukah Anda bahwa bunga lawang tak hanya dapat dimanfaatkan untuk kuliner melainkan juga bermanfaat luar biasa untuk kesehatan?
Bunga lawang diketahui mengandung antioksidan tingkat tinggi, seperti linalool, quercetin, thymol, terpineol, asam caffeic, anethole, kaemferol, dan asam coumaric, serta sejumlah besar zat besi.
Juga terkandung dalam bunga lawang adalah sejumlah kecil vitamin C, kalsium, potasium, dan magnesium.
Senyawa aktif lainnya dan asam organik, seperti asam shikimat, lemak, dan serat makanan, juga memberikan adas bintang dengan beberapa manfaat kesehatan tambahan.
Bunga lawang bisa dijadikan minuman lezat dan menyehatkan dengan cara menjadikannya teh dengan manfaat yang luar biasa seperti berikut ini.
Sejak dulu, bunga lawang diketahui telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Untuk mengetahui khasiatnya bagi kesehatan, berikut berbagai manfaat bunga lawang yang bisa kita dapatkan:
Bunga lawang dipercaya dapat mengobati flu karena kandungan asam shikimatnya.
Asam shikimat adalah senyawa yang memiliki sifat antivirus kuat sehingga mampu melawan virus influenza.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa minyak atsiri bunga lawang dapat mengobati infeksi virus lain, seperti herpes simplex tipe-1. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Antioksidan yang relatif tinggi dalam bunga lawang dapat membantu melawan radikal bebas, terutama yang bisa menyebabkan stres oksidatif pada kulit.
Hal ini dapat meminimalisir munculnya keriput, meningkatkan elastisitas kulit, serta memudarkan bekas luka dan noda agar kulit terlihat lebih muda dan cerah.
Mengobati infeksi jamur Sifat antijamur yang dimiliki oleh bunga lawang dipercaya mampu mengobati sejumlah infeksi jamur, termasuk kandidiasis, kurap, kutu air, dan lainnya.
Teh bunga lawang dianggap bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan pertumbuhan jamur.
Bunga lawang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga menghambat pertumbuhan bakteri yang bisa memicu berbagai penyakit.
Selain itu, sifat antibakteri dalam bunga lawang juga dipercaya mampu melawan beberapa strain bakteri yang kebal terhadap antibiotik.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa bunga lawang memiliki beberapa sifat penenang yang dikaitkan dengan kandungan antioksidan dan magnesium di dalamnya.
Kandungan tersebut dapat melepaskan neurotransmiter yang mendorong seseorang untuk relaksasi dan tertidur. Ini sangat baik bagi penderita insomnia.
Zat besi menjadi salah satu mineral penting yang ditemukan dalam bunga lawang, bahkan memenuhi 13 persen dari jumlah harian yang direkomendasikan.
Kandungan zat besi tersebut dapat membantu mendorong produksi sel darah merah sehingga meningkatkan sirkulasi darah dan tingkat energi dalam tubuh.
Bunga lawang mengandung sejumlah serat. Kandungan serat dalam bunga lawang pun dipercaya dapat menjaga kesehatan pencernaan, seperti meredakan kembung dan kram, meningkatkan keseimbangan bakteri dalam usus, dan menyerap nutrisi dengan baik.
Bunga lawang dapat ditambahkan secara utuh ataupun dalam bentuk bubuk ke dalam masakan.
Selain itu, bunga lawang juga bisa direbus dalam air untuk dijadikan teh bersama cengkeh dan ditambahkan madu. Namun, pastikan untuk menggunakan bunga lawang secukupnya saja, yaitu sekitar 3 buah.
Sebagian orang mungkin memiliki memiliki alergi terhadap rempah ini sehingga kita harus berhati-hati.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Manfaat Bunga Lawang, Rempah Unik yang Jarang Diketahui
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR