SajianSedap.com - Indonesia adalah negara yang kaya akan ragam kuliner dari berbagai daerah.
Keberagaman ini tercermin dalam masakan tradisional yang tumbuh dan berkembang di setiap sudut nusantara.
Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan dalam penyajian makanan, mulai dari yang berbumbu rempah, pedas, hingga yang bersifat manis.
Salah satu kuliner khas Indonesia yang unik adalah eungkot keumamah.
Keumamah merupakan salah satu kuliner tradisional masyarakat Aceh.
Keumamah terkenal juga dengan nama ikan kayu karena ia keras seperti kayu.
Secara definisi keumamah adalah ikan yang diawetkan dengan beberapa proses pembuatan.
Mulai dari pembersihan ikan, perebusan, pengeringan dan penyimpanan.
Lalu seperti apa rasa dari hidangan ini?
Untuk mengetahui gambarannya dan cara pembuatannya coba simak berikut ini.
Dilansir dari indonesia.go.id, eungkot keumamah atau keumamah adalah makanan yang terbuat dari ikan tongkol atau cakalang.
Baca Juga: Rujak Kuah Pindang, Kuliner Khas Bali yang Disebut Mirip dengan Som Tam Asal Thailand
Masakan ini banyak disajikan sebagai menu wajib pada acara kenduri atau hajatan masyarakat setempat.
Ikan tongkol yang diolah berasal dari ikan yang telah dikeringkan selama beberapa hari sehingga nyaris tidak ada lagi kandungan airnya.
Sepintas teksturnya yang kering ini membuat ikan lebih mirip seperti kayu. Karena itu ikan kering ini disebut sebagai ikan kayu.
Menurut Tengku Rusli, pemilik kedai makan di Pango Raya, Banda Aceh, ikan yang dipilih sebagai bahan keumamah harus ikan yang masih segar.
Kemudian ikan tadi dibersihkan isi dalam perutnya dan dibuang bagian kepalanya.
Ikan direbus didalam air yang sudah ditaburi garam hingga setengah masak. Setelah ditiriskan ikan dikeringkan di terik matahari.
Setelah kering, ikan kemudian dibelah menjadi dua bagian untuk dibuang bagian tulangnya.
Kemudian dijemur kembali sekitar tiga hari dalam kondisi terik matahari.
Hasilnya, membuat bobot ikan bisa berkurang hingga 70 persen dari berat ketika baru ditangkap.
Tetapi jangan khawatir, cita rasa asli dari ikan tongkol yang gurih dan berlemak tetap dapat dirasakan.
Ikan kayu ini diyakini mampu bertahan hingga dua tahun untuk bisa dijadikan bahan utama keumamah karena sudah direbus dalam air garam dan melalui proses pengeringan yang lama.
Baca Juga: Sate Bulayak, Sate Khas Pulau Lombok yang Sarat Makna dan Budaya
Untuk dimasak sebagai keumamah, umumnya masyarakat Aceh memakai teknik memasak ditumis kering basah.
Bahan ikan kayu tadi diiris tipis-tipis kemudian direndam air panas beberapa menit sebelum dimasak dengan bumbu yang dicampur rempah.
Bumbu dasar keumamah adalah cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, jahe, batang serai, dan air secukupnya.
Bahan lainnya adalah asam sunti, belimbing wuluh yang sudah dikeringkan kemudian diasinkan.
Keumamah bisa juga dicampurkan dengan kentang untuk variasi isinya.
Baca Juga: Resep Nasi Ayam Suwir, Hidangan Khas Nusantara Dengan Rasa Sedap yang Pasti Disuka Banyak Orang
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Indonesia.go.id |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR