SajianSedap.com - Setiap harinya di dalam tubuh kita mengalami proses metabolisme.
Pada proses ini terjadi penguraian zat nutrisi yang bersumber dari makanan agar tubuh dapat berfungsi normal.
Yuk, kita pahami lebih jauh mengenai proses metabolism di dalam tubuh kita!
Baca Juga: Dapatkan Liburan Gratis ke Bangkok dan Malang dengan Upload Foto Olahan Quaker Oats
Proses metabolism setiap orang dibedakan dengan cepat atau lambatnya proses penguraian yang terjadi dalam setiap tubuh.
Semakin cepat proses metabolisme berlangsung, maka semakin banyak lemak yang dapat dibakar.
Sebaliknya, metabolisme yang lambat akan menyimpan lebih banyak lemak di dalam tubuh.
Namun kita bisa, kok, menyiasatinya untuk memacu laju proses metabolisme.
Salah satunya dengan memonitor asupan protein.
Konsumsi protein sangat baik untuk meningkatkan proses metabolisme, sebab tubuh membakar lebih banyak kalori ketika mencerna protein ketimbang karbohidrat maupun gula.
Nah, berikut ini beberapa makanan yang bisa meningkatkan proses metabolism di dalam tubuh Sedap Lovers:
1. Dada Ayam
Walaupun bersumber dari daging yang berlemak, namun daging ayam bagian dada tidak mengandung lemak.
Justru kandungan proteinnya tinggi.
Di dalam setiap 100 gram dada ayam, mengandung 30 gram protein.
Dari setiap kalori yang masuk, tubuh akan membakar sekitar 30 persen dari kalori yang masuk untuk mencerna protein.
Jadi, dibutuhkan 90 kalori untuk mencerna 300 kalori dari sepotong daging dada ayam tanpa lemak.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Review Perbedaan Rasa 6 Saus Sambal Kemasan di Pasaran, Mana Paling Enak?
Bagian dada ayam juga mengandung asam lemak omega-3 dan 6 yang masing-masing berjumlah 60 mg dan 500 mg, yang sangat baik untuk pembentukan otot.
Kandungan zat besinya yang tinggi juga bisa mencegah proses metabolisme yang lambat.
Tak heran bila dada ayam pantas dijadikan menu wajib harian.
2. Ikan Salmon
Sebuah penelitian yang diterbitkan British Journal of Nutrition menyebutkan, mengonsumsi ikan salmon dapat membantu menurunkan berat badan.
Kandungan protein dan asam lemak omega-3 yang terkndung di dalam daging ikan yang berwarna jingga kemerahan ini terbukti mampu mengurangi tumpukan lemak.
Kandungan asam lemak omega-3 juga dapat menurunkan kadar leptin tubuh atau hormon yang berperan penting dalam mengendalikan berat badan.
Sehingga memungkinkan tubuh membakar kalori lebih cepat.
Maka, tak salah bila menjadikan salmon sebagai menu favorit.
Selain rasa dagingnya yang sangat lezat, ikan yang rendah lemak dan kaya protein ini pun sangat membantu proses metabolisme di dalam tubuh.
Konsumsilah salmon dan ikan berminyak lainnya, setidaknya 2 kali seminggu.
3. Putih Telur
Ketimbang bagian kuningnya, ada beberapa alasan putih telur jauh lebih baik untuk dikonsumsi.
Selain kandungan kalorinya hanya berjumlah 17 kalori dibandingkan kuning yang berjumlah 72 kalori, putih telur juga merupakan sumber protein yang tinggi.
Tidak mengandung kolesterol atau lemak, bagian putih telur juga kaya akan asam amino.
Kandungan ini merupakan bagian dari rantai cabang yang bisa memicu percepatan metabolisme tubuh.
Putih telur juga menjadi sumber riboflavin atau vitamin B2 yang sangat memantu proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Review 4 Seblak Paling Tenar di Jakarta yang Bikin Ngiler
4. Produk Olahan Susu Rendah Lemak
Ketika mengonsumsi produk olahan susu rendah lemak, nafsu makan kita dapat ditekan oleh kandungan proteinnya yang berkualitas tinggi.
Selain itu, produk susu yang rendah lemak juga kaya zat kalsium yang berperan penting dalam regulasi metabolisme energi.
Dengan mengonsumsi produk olahan susu rendah lemak, seperti yogurt, keju, dan susu rendah lemak, bisa mencegah tubuh mengalami kekurangan kalsium.
Kekurangan kalsium dapat memicu pelepasan hormon yang disebut calcitrol, yang dapat merangsang penyimpanan lemak.
Makan, makanan olahan susu rendah lemak ini merupakan sumber nutrisi tambahan yang sangat penting bagi kesehatan dan meningkatkan pemecahan lemak di dalam sel lemak.
5. Makanan Pedas
Bersyukurlah bagi para penyuka makanan pedas.
Sebab, rasa pedas mengandung kapsaisin, yaitu senyawa kimia yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh selain protein.
Kandungan kapsaisin yang bersumber dari cabai atau paprika meningkatkan suhu internal tubuh dan meningkatkan denyut jantung.
Sehingga sangat membantu tubuh untuk membakar lebih banyak kalori, yang berdampak juga pada penurunan berat badan.
6. Teh Hijau
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Jurnal “Physiology and Behavior” edisi April 2010, kombinasi teh hijau serta kandungan kafein di dalamnya dapat membantu meningkatkan oksidasi lemak dan pemeliharaan berat badan.
Pasalnya, kafein pada teh hijau merupakan stimulan alami yang berfungsi meningkatkan denyut jantung dan memicu metabolisme untuk membakar lemak.
Teh hijau juga bisa merangsang penggunaan asam lemak, sehingga menghindari penyimpanan lemak.
Namun ingat, di dalam secangkir teh hijau mengandung sekitar 30 miligram kafein, sehingga kita perlu memerhatikan dosis konsumsinya.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap: Nyobain Lezatnya Demie Bakmie 69, Sensasi Makan Mi Ayam Di Resto Ala Bar