Padahal Mengandung Banyak Santan, Ternyata Ini Rahasia Kenapa Masakan Padang Justru Tidak Mudah Basi! Betul-betul #KemilauKulinerIndonesia nan Unik

By Virny Apriliyanty, Kamis, 25 Juni 2020 | 17:40 WIB
Nasi Padang (TribunnewsBogor/Vivi Febrianti)

Padahal Mengandung Banyak Santan, Ternyata Ini Rahasia Kenapa Masakan Padang Justru Tidak Mudah Basi! Betul-betul #KemilauKulinerIndonesia nan Unik

SajianSedap.com - Masakan Padang (Minang) memang kebanggaan orang Indonesia. 

Soalnya, masakan padang merupakan salah satu #KemilauKulinerIndonesia yang paling mendunia.

Sebut saja salah satunya rendang yang dinyatakan sebagai salah satu makanan paling enak di dunia. 

Baca Juga: Beda dari Negara Lain, Ternyata ini 3 Keistimewaan Kuliner Indonesia yang Membuatnya Bisa Mendunia Menurut Survey #KemilauKulinerIndonesia

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Pempek Lenggang, Kudapan Khas Palembang yang Terkenal Lezat

Ya, cita rasa rendang memang membuat banyak orang jatuh hati. 

Perpaduan rasa gurih dari rempah-rempahnya betul-betul sanggup membuai lidah siapapun yang mencoba. 

 

Yang lebih istimewa, masakan padang juga dikenal awet. 

Hidangan yang sarat rempah ini kerap dijadikan bekal kala liburan ke luar negeri. 

Jaga-jaga kalau tak cocok masakan bule, rendang bisa jadi penyelamat. 

Saking awetnya, rendang bahkan sudah dijual dalam kemasan kaleng, lo. 

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Pempek Kapal Selam Enak Dan Sederhana Ini Ternyata Mudah Dibuat

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Mi Celor Memang Paling Nikmat Disantap Saat Pagi Hari

Nah, jadi penasaran kan kok bisa ya rendang justru mengadung santan ini justru awet dan tidak mudah basi? 

Padahal kita tahu, santan merupakan salah satu bahan yang paling cepat mengalami pembusukan. 

Alasan Masakan Padang Tidak Cepat Basi

Fakta masakan padang tidak cepat basi ini pun cukup menimbulkan rasa penasaran.

Apa yang bikin rendang tidak cepat basi?

“Mengapa masakan padang yang ditaruh di suhu ruangan tidak basi? Padahal sangat mengandung santan. Itu karena di dalamnya ada lebih dari 16 rempah dan herbs yang bersifat antimikroorganisme,” papar Ervina, Msc., dari Indonesia International Institute for Life Sciences, saat talkshow “Nutrition and Problem in the Modern Diet” yang digelar oleh Istituto Italiano di Cultura, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Ervina, rempah-rempah tidak hanya berfungsi sebagai pemberi aroma tapi juga berguna sebagai pengawet, dan dapat bertindak sebagai antioksidan.

Nasi padang baik untuk tubuh asal penuhi syarat ini

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Tekwan Dengan Kuah Segar Ini Pas Untuk Menu Makan Malam

Antioksidan didapat dari bawang putih, jahe, jinten, cabai, daun serai, dan lain sebagainya.

Sehingga, rempah-rempah juga dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan.

Hal ini sesuai dengan penelitian dari Texas A&M University dan Universitas Udayana dalam makalah “Senyawa Aroma dan Citarasa (Aroma and Flavor Compounds)” untuk USAID Tropical Plant Curriculum Project. Rempah-rempah dan herbal memang sering digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan citarasa makanan dan memperbaiki warna makanan.

Pada masakan padang, misalnya, proses memasak bahan makanan dengan bumbu-bumbu selama 2-3 jam itulah yang akan meningkatkan citarasanya.

Artikel berlanjut setelah video di bawah ini. 

Yang belum banyak diketahui adalah adanya bahan aktif di dalam herbal dan rempah-rempah yang memiliki sifat antibakteri, sehingga dapat digunakan sebagai pengawet.

Hampir semua herbal dan rempah punya bahan aktif yang berfungsi sebagai antimikrobia.

Bawang putih, mustard, cengkeh, dan jahe, sudah terbukti dapat menghambat bakteri di dalam sistem makanan yang disimulasikan.

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Pindang Patin, Kuliner Indonesia yang Rasanya Lezat Di Lidah

Rempah lain yang umum digunakan untuk pengawetan makanan antara lain jinten, kayu manis, ketumbar, kunir, mint, bawang, oregano, merica/lada, rosemary, sage, dan daun timi.

Senyawa di dalam rempah-rempah tersebut dapat menghambat mikroba pathogen maupun bakteri pembusuk.

Namun, kemampuan bahan aktif untuk menghambat pertumbuhan mikroba tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya jenis senyawa dan konsentrasinya.

Makin tinggi konsentrasinya, kemampuan antimikrobianya juga makin tinggi.

Sedangkan ekstrak rempah-rempah yang digunakan untuk meningkatkan citarasa masakan biasanya hanya pada konsentrasi yang rendah.

Jika konsentrasinya ditingkatkan untuk digunakan sebagai pengawet, rasanya tentu akan terlalu tajam.

Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Tekwan, Kuliner Khas Palembang yang Rasanya Dijamin Lezat