Tidak Banyak yang Tahu, Hal Sepele ini yang Bikin Daging Jadi Semakin Keras dan Sulit Dipotong

By Raka, Senin, 29 Juni 2020 | 14:45 WIB
Penyebab daging sapi cepat keras (sajiansedap.id)

SajianSedap.com - Daging merupakan salah satu bahan favorit yang selalu digunakan.

Tak heran jika kebutuhan daging selalu meningkat.

Tapi ada kalanya kesalahan dari diri kita yang membuat olahan daging jadi keras.

Bahkan daging tidak bisa empuk atau selembut buatan restoran atau tetangga.

Baca Juga: Bintang Muda FTV Erna Libby Meninggal saat Shalat karena Tumor Otak, Daging Ikan Favorit ini Bisa Jadi Penyebabnya

Masalah ini jadi salah satu pertanyaan utama yang paling sering ditanyakan perihal daging.

Soalnya, kalau sudah keras, mau seenak apapun bumbunya, keluarga pasti jadi malas makan.

Nah, pertanyaan lanjutannya, kenapa sih daging bisa jadi super keras?

Jawabannya tentu karena ada kesalahan yang kita lakukan selama memasak.

Yuk, simak info berikut ini.

Baca Juga: Cara Menyimpan Daging Tanpa Pakai Freezer, Dijamin Tetap Segar dengan 4 Langkah Mudah ini

Baca Juga: Resep Sate Pentul Daging Kari Enak, Menu Makan Malam Spesial yang Wajib Dicoba

Baca Juga: Tambahan Obat Sakit Kepala Disebut Bisa Buat Daging Jadi Mudah Empuk, Ahli Ungkap Fakta Sebenarnya! Amankah?

1. Salah potong

Cara Memotong Daging Sapi yang Benar Agar Tak Hanya Enak, Tapi Bumbu Juga Meresap

Daging tidak boleh dipotong sembarangan.

Kalau sembarangan, sudah pasti daging jadi keras.

Nah, kalau untuk daging seperti semur, rendang, gulai, tumisan dan lainnya, daging harus dipotong melawan seratnya.

Kalau dipotong searah serat, daging dijamin pasti jadi keras.

Beda lagi kalau ingin membuat gepuk atau dendeng.

Untuk dua masakan ini, daging harus dipotong mengikuti seratnya.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

Kalau dipotong melawan serat, dijamin gepuk dan dendeng akan jadi hancur.

 

2. Salah memilih jenis daging

Masakan yang berbeda butuh jenis daging yang berbeda juga, lo.

Intinya, jenis daging harus kita sesuaikan dengan lama memasak.

Untuk masakan yang harus lama dimasak seperti rendang, semur, atau juga sambal goreng , gunakan daging sengkel dan gandik.

Baca Juga: Gak Nyangka! Ternyata Mencuci Daging Merah Malah Datangkan Efek Buruk Ini, Kok Bisa ya?

Sengkel lebih enak karena punya urat-urat halus yang membuat tekstur lebih enak.

Tetapi jika suka tekstur yang lebih halus, gunakan gandik.

Tapi, kalau hanya ingin dibuat tumisan, kita harus memilih daging yang mudah empuk.

Contohnya adalah daging has dalam atau daging sukiyaki.

Jadi, jangan sampai salah menggunakan sengkel dalam tumisan, ya. Dijamin keras.

3. Salah menggunakan api

Api yang salah juga bisa jadi penyebab daging jadi keras, lo.

Kita harus tahu kapan api harus dalam keadaan besar, kapan harus kecil.

Nah, kala menumis atau merebus bumbu, gunakan api yang besar.

Saat daging masuk, biarkan api tetap dalam keadaan besar.

Baca Juga: Aktor Senior Ini Meninggal Karena Kanker Usus, Gak Nyangka Kesalahan Memasak Daging Ini Bisa Jadi Pemicunya

Api yang besar ini akan merusak serat daging dan membuatnya jadi lebih empuk dan meresap bumbu.

Setelah daging berubah warna, baru kita kecilkan api dan masak dalan waktu lama sampai empuk betul.

 

4. Memasak terlalu sebentar

Masak daging jangan terlalu sebentar

Faktor terakhir yang membuat daging jadi keras adalah daging dimasak terlalu sebentar.

Untuk jenis daging sengkel dan gandik, butuh waktu lama untuk mengempukkannya.

Jadi, sudah pasti keras kalau keduanya dimasak terlalu sebentar.

Nah, coba di review, kesalahan apa yang kira-kira selama ini sering Anda lakukan?

Yuk, perbaiki supaya daging keras bisa dihindari.

Sayang, kan, kalau sudah beli daging mahal tapi rasanya malah kurang sedap?

Selamat mencoba!