Ayam yang telah dibersihkan diisi dengan campuran rempah-rempah yang kaya, seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk.
Setelah dibumbui, ayam dibungkus dengan cermat menggunakan daun pisang lalu diberi bara sekam atau dikubur dalam tanah dengan bara sehingga menghasilkan temperatur panas tertentu.
Ayam "dikubur" selama delapan sampai sepuluh jam. Ini Ibarat oven alami seperti proses memanggang.
Proses ini memastikan rempah-rempah meresap ke dalam daging, menciptakan cita rasa yang mendalam.
“Sekarang sudah ada teknik masak presto yang sudah memproses kematangan daging ayam atau bebek hanya sekitar 5 jam dan tidak lama,” jelas Fadly.
4. Ketersediaan versi bebek dan babi
Meskipun ayam betutu paling populer, variasi hidangan ini juga dapat ditemukan dengan menggunakan bebek atau daging babi.
Setiap jenis memberikan nuansa rasa yang berbeda, memenuhi selera dan preferensi masyarakat Bali.
Baca Juga: 3 Fakta Unik Timlo Makanan Khas Solo, Namanya Berbeda antara Dulu dan Sekarang