SajianSedap.com - Ayam Betutu adalah satu ikon makanan khas Bali yang terkenal.
Ayam dengan bumbu rempah komplit khas Bali dengan tekstur rasa pedas ini selalu membuat ketagihan penikmatnya.
Ayam Betutu tidak hanya menjadi favorit di kalangan lokal, tetapi juga menjadi daya tarik kuliner bagi para wisatawan.
Wisatawan yang datang ke Bali sering kali mencari pengalaman kuliner ini untuk menikmati rasa otentik Bali.
Restoran dan warung khusus Ayam Betutu tersebar di berbagai tempat wisata, menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin mencicipi kelezatan tradisional.
Melalui proses yang rumit dan penggunaan rempah-rempah khas Bali, Ayam Betutu tidak hanya menjadi hidangan, tetapi juga warisan kuliner yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
Dan terbukti dengan kenikmatannya yang khas, ayam betutu khas Bali masuk daftar 20 Makanan Pedas Paling Enak di Dunia (World's Best Spicy Foods) menurut CNN pada November 2022 lalu bersama Rendang.
Namun hidangan khas Bali ini tidak hanya menjadi kelezatan yang memanjakan lidah, tetapi juga merangkum kekayaan tradisi dan keunikan proses pembuatannya.
Jadi simak berikut ini apa saja fakta menarik dari hidangan satu ini.
Fakta Menarik Ayam Betutu Khas Bali
Berikut beberapa fakta unik ayam betutu yang menarik untuk diketahui.
Mulai dari asal penamaan, asal-usul, proses pembuatannya yang rumit, hingga jenisnya.
1. Asal nama ayam betutu
Dilansir dari Tribun Travel, ayam betutu sendiri artinya adalah proses mengolah daging yang umumnya menggunakan ayam dan bebek.
Jadi, betutu sejatinya bukan nama makanan melainkan proses memasak daging ayam atau bebek.
Satu rumah makan ayam betutu yang terkenal di Bali adalah rumah makan Men Tempeh. Rumah makan ini kerap disebut-sebut sebagai pelopor ayam betutu khas Gilimanuk.
Putu Okta Damayanti, pemiliki rumah makan Men Tempeh, menjabarkan arti nama betutu tersebut.
“Betutu kalau orang Bali bilang, ‘be’ itu ayam atau daging gitu, ‘tutu’ itu masakan yang masih kering lalu direbus ‘nyat-nyat’,” jelas Putu.
2. Adanya pengaruh budaya Majapahit dalam asal-usulnya
Pengolahan betutu sendiri sangat khas jadi diberi lapisan pembungkus daun pinang, lalu diberi bara sekam, kemudian dimasukan ke dalam tanah dari batu-batu yang sudah di panaskan.
“Cara pengolahan ini merupkan warisan dari masa Majapahit yaitu masa abad ke-16, ketika pengaruh Islam masuk ke tanah Jawa," Sejarawan Kuliner Fadly Rahman dalam tayangan "Tradisi Asli Nusantara: Ayam Betutu" dari akun YouTube Televisi Edukasi, yang tayang pada Mei 2019 lalu.
Ia menuturkan, banyak orang Majapahit yang merupakan pemeluk Hindu akhirnya pergi wilayah Bali.
Berbagai pengaruh budaya yang ada di masa Majapahit akhirnya beralih ke Bali salah satunya kuliner. Beberapa kuliner khas Bali hasil pengaruh budaya Majapahit, misalnya lawar dan juga betutu.
Juga termasuk perubahan bahan masakan, seperti pengaruh cabai di masakan Bali, termasuk rasa pedas dan berempah yang menjadi ciri khas Ayam Betutu.
3. Proses pembuatan yang rumit
Proses pembuatan ayam betutu membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Baca Juga: Bukan Salad Tapi Selat Solo, Ini Dia Fakta Tersembunyi Makanan Khas dari Solo Ini
Ayam yang telah dibersihkan diisi dengan campuran rempah-rempah yang kaya, seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk.
Setelah dibumbui, ayam dibungkus dengan cermat menggunakan daun pisang lalu diberi bara sekam atau dikubur dalam tanah dengan bara sehingga menghasilkan temperatur panas tertentu.
Ayam "dikubur" selama delapan sampai sepuluh jam. Ini Ibarat oven alami seperti proses memanggang.
Proses ini memastikan rempah-rempah meresap ke dalam daging, menciptakan cita rasa yang mendalam.
“Sekarang sudah ada teknik masak presto yang sudah memproses kematangan daging ayam atau bebek hanya sekitar 5 jam dan tidak lama,” jelas Fadly.
4. Ketersediaan versi bebek dan babi
Meskipun ayam betutu paling populer, variasi hidangan ini juga dapat ditemukan dengan menggunakan bebek atau daging babi.
Setiap jenis memberikan nuansa rasa yang berbeda, memenuhi selera dan preferensi masyarakat Bali.
Baca Juga: 3 Fakta Unik Timlo Makanan Khas Solo, Namanya Berbeda antara Dulu dan Sekarang