SajianSedap.com - Ayam goreng adalah satu makanan favorit yang murah dan mudah dibuat.
Jika ingin praktis, hanya dengan tepung bumbu instan, Anda bisa dengan mudah memasak ayam goreng di rumah.
Ayam goreng pun paling enak dan cocok dinikmati dengan nasi putih hangat, sehingga tak heran jadi idola banyak orang.
Namun saat membeli atau memasak ayam goreng, Anda pasti sering menemukan bercak merak atau darah dalam ayam meski telah dimasak ataupun direbus.
Biasanya memang hal ini terjadi karena daging ayam kurang matang, bahkan ada yang mengira lantaran ayam yang digunakan adalah ayam tiren.
Memang anggapan ini tidak sepenuhnya salah, namun ada beberapa hal yang ternyata juga menjadi biang kerok ada bercak darah di ayam goreng.
Apa saja penyebabnya? simak ulasannya agar Anda tidak salah sangka.
Selain Tidak Matang, Ini Penyebab Lain Daging Ayam Bebercak Darah
Ayam yang tidak matang memang bisa dikenali dari tampilan dalamnya.
Yang paling mudah, masih ada bercak darah kemerahan di area tulang.
Selain itu, ayam dengan bercak merah juga kerap dianggap ayam tiren karena darah tidak bersih secara sempurna.
Padahal, selain hal tersebut, ada lagi, lo, hal yang bisa menyebabkan ayam bebercak darah di bagian dalamnya.
1. Ayam dipotong di bagian yang salah
Memotong ayam sebenarnya tidak boleh sembarangan.
Yang benar, ayam harus dipotong pada otot atau sendinya.
Kalau sampai terpotong di tulang, sudah pasti ayam akan bebercak darah.
Penyebabnya, sumsum pada tulang keluar dan mengenai daging.
Jadi, mau matang atau tidak, ayam yang dipotong tulangnya ini sudah pasti, deh, memiliki bercak darah.
Hanya saja, ayam yang matang bercak darahnya akan berubah menjadi keabu-abuan.
Sedangkan, kalau tidak matang, bercak darahnya pasti masih berwarna merah segar.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Lalu bagaimana jadinya kalau ayam dipotong menjadi 12 bagian?
Bukankah pasti memotong tulang?
Nah, itu sudah jadi resiko kalau mau ayam dengan potongan yang lebih kecil.
Ayam dipastikan akan bebercak darah.
2. Ayam mengalami “freezer burn”
Kadang, ayam darah dari ayam yang tidak matang seringkali menyerap ke dalam daging sehingga dagingnya pun ikut berwarna kemerahan.
Karena itu, kadang orang seringkali salah menilai ayam yang tidak matang dengan ayam yang mengalami freezer burn.
Apa Itu Freezer Burn?
Freezer burn adalah keadaan dimana daging ayam beku jadi lebam, bisa berwarna biru atau kemerahan.
Penyebabnya, daging ayam kemasukan udara selama dibekukan dalam freezer.
Nah, kalau sudah dimasak, warna daging yang lebam ini masih tidak akan hilang juga.
Tapi sebenarnya, ayam masih tetap aman untuk dimakan, kok.
Yang berubah hanya warnanya dan teksturnya, saja.
Bagian ayam yang terkena freezer burn akan terasa kering atau sepah.
Karena itu, lebih baik kita siasati dengan mengolahnya jadi semur yang kecapnya bisa meresap dan mengubah warna daging ayam.
Hindari mengolah ayam lebam ini jadi sup atau ayam kukus.
Walau rasanya masih tetap enak, tampilannya pasti tidak cantik lagi.
Keluarga pasti menolak untuk mengonsumsinya.
Jadi, sekarang sudah tahu, kan, kalau ayam bebercak darah bukan cuma disebabkan karena ayam yang tidak matang ataupun ayam tiren.
Bertambah lagi, deh, pengetahuan kita soal ayam di dapur.
Menyimpan Daging Ayam dengan Wadah yang Salah
Selain itu perhatikan pula saat Anda menyimpan daging ayam.
Apakah Saselovers menggunakan kantung plastik atau baskom untuk menyimpan daging ayam?
Nah, ini salah besar!
Plastik atau kresek membawa jutaan bakteri dari pasar atau supermarket.
Menyimpan daging ayam di kulkas tanpa wadah tertutup rapat juga berpotensi menyebarkan bakteri ke seisi kulkas.
Pasalnya, cairan dari daging bisa merembes ke luar wadahnya dan akan mengontaminasi makanan lainnya.
Maka sebaiknya, usai dibersihkan, simpan ayam dalam wadah tertutup di kulkas lalu letakkan di freezer.
Sebagian artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Tolong Langsung Segera Dibuang, Daging Ayam dengan Ciri-ciri ini Bisa Memicu Kematian!
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR