SajianSedap.com - Siapa yang suka banget makan jeroan ayam?
Biasanya jeroan ayam yang paling jadi favorit adalah usus, ampela dan hati ayam.
Jeroan ini paling sering jadi teman makan bubur ayam.
Atau juga dimasak jadi lauk di meja makan.
Tapi, tahukah kamu konsumsi jeroan ayam ternyata tidak disarankan.
Apalagi kalau kita mengonsumsinya terlalu sering.
Kenapa ?
Cari tahu bersama yuk.
Terlepas dari semua keunggulan tersebut, jeroan sering pula dianggap sebagai musuh kesehatan.
Hal itu memang bisa terjadi apabila jeroan dimakan terlalu sering atau terlalu banyak. Berikut ini beberapa bahaya dari terlalu sering mengonsumsi jeroan:
Selain nutrisi yang telah disebutkan di atas, jeroan terbukti mengandung juga kolesterol tinggi.
Baca Juga: Resep Ampela Tumis Daun Melinjo, Menu Harian Lezat yang Bikin Semangat Makan Siang
Melansir Buku Dasar-Dasar Gizi Kuliner (1998) oleh C. Soejoeti Tarwotjo, jeroan adalah sumber zat kolesterol.
Asupan kolesterol dari makanan yang berlebihan tentu bisa memicu masalah kolesterol tinggi.
Seperti diketahui, jumlah kolesterol yang terlalu banyak di dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit (aterosklerosis).
Apabila aliran darah menuju jantung sampai terganggu, maka dapat terjadi penyakit jantung.
Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa serangan jantung.
Beberapa studi bahkan menemukan hubungan linier antara hiperkolesterolemia dan risiko hiperurisemia (penyakit asam urat).
Oleh sebab itu, konsumsi jeroan harus dipantang oleh penderita asam urat.
Selain kolesterol, jeroan juga terbukti mengandung senyawa purin yang sangat tinggi.
Melansir Buku Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat (2012) oleh Lanny Lingga, PhD, semua jeroan mengandung purin yang sangat tinggi.
Alhasil, konsumsi jeroan akan menambah purin dalam jumlah banyak sehingga mengganggu keseimbangan purin dalam serum.
Baca Juga: Resep Tumis Cuciwis Hati Ampela, Menu Sehat Dan Enak yang Tak Boleh Sampai Terlewatkan
Bagi seseorang yang kebal terhada purin sekali pun, jeroan berpotensi micu peningkatan asam urat.
Dalam bukunya, Lanny Lingga, PhD juga menyebut, jeroan adalah sumber lemak jenuh.
Konsumsi lemak jenuh hewani yang berlebihan dapat menekan ketersediaan omega-3 bagi tubuh karena menghambat kinerja enzim desaturase dan elongase yang bertugas mengubah omega-3 ALA menjadi DHA dan EPA.
Defisiensi omega-3 menyebabkan peningkatan kadar asam urat sekaligus memicu serangan gout atau penyakit asam urat.
Selain itu, asupan memak jenuh terlalu banyak juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes mellitus tipe 2.
Konsumsi protein hewani yang memiliki nilai cerna rendah dan pH rendah seperti jeroan bisa membebani aktivitas kerja organ ginjal.
Konsumsi protein hewani akan mereproduksi asam urat yang dibuang atau diekskresi lewat ginjal karena terjadi persaingan antara keton dan asam urat, sehingga kadar asam urat serup dapat meningkat.
Jeroan sarat kalori sehingga kelebihan kalori dikhawatiran menyebabkan obesitas atau kegemukan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Bahaya Makan Jeroan bagi Kesehatan"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR