Kedua, sifat antibakteri daun mencegah makanan rusak karena bakteri dan kuman dan menjaganya tetap aman dan segar untuk waktu yang lebih lama.
Selain itu, makan di atas daun pisang tidak membutuhkan banyak pembersihan dan ramah lingkungan.
Daun pisnag memiliki kandungan lektin.
Lektin, sejenis protein, banyak ditemukan di daun pisang beserta daging buahnya, kata sebuah penelitian.
Lektin memiliki sifat imunomodulasi kuat yang dapat membantu meningkatkan jumlah sel-T dalam tubuh.
Sel-T adalah bagian dari sel kekebalan yang membantu mendeteksi dan menandai patogen dalam tubuh dan mengirimkan sinyal ke sel-B untuk dihancurkan.
Daun pisang banyak digunakan dalam masakan.
Makanan yang dibungkus dan dimasak (sebaiknya dikukus) dalam daun pisang diketahui mengandung senyawa tanaman vital dari daunnya seperti EGCG (Epigallocatechin Gallate), polifenol yang diketahui dapat mengurangi banyak penyakit inflamasi dan kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan Alzheimer.
Selain itu, saat makanan panas disajikan di atas daun pisang, lapisan lilin di atasnya cenderung meleleh dan tercampur dengan makanan, sehingga memberikan rasa yang unik dan halus pada makanan tersebut.
Mengenai efek samping, daun pisang tidak memiliki efek samping dan banyak manfaat medis dan penggunaan tradisional.
Namun, hanya sebagian dari manfaat tersebut yang didukung oleh sains, sementara sebagian besar manfaat dan kegunaan didasarkan pada studi anekdot atau pengalaman pribadi.
Karena daun pisang dianggap herbal, selalu baik untuk berkonsultasi dengan ahli medis sebelum menggunakannya.
Baca Juga: 4 Trik Membuat Daun Pisang Tidak Mudah Robek, Salah Satunya Jangan Sampai Lakukan 1 Kebiasaan Ini
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR