Berbeda dengan sang ayah yang menggunakan panci tanah liat dan serbuk kayu sebagai alat pemanasnya, Tasniya memilih menggunakan panci besar dan kompor gas. Selain lebih praktis, asap yang mengepul tak akan membuat mata pengunjung pedih.
“Kasihan pembeli kalau saya masih pakai serbuk kayu. Pas makan, mata mereka nanti pedih,” katanya. Seporsi lontong balap dihargai Rp 11 ribu. Sebagai pelepas dahaga, pengunjung bisa membeli segelas es kelapa muda yang penjualnya bersebelahan dengan Tasniya.
Lontong Balap TasniyaJl. Kranggan (depan eks bioskop Garuda), Surabaya
4. Lontong Balap Indrapura
Kedai Lontong Balap yang tak kalah kondang di Surabaya adalah Lontong Balap Cak Erwin. Lokasinya terletak di samping Gedung Keuangan Negara, Jalan Indrapura. Maka, kedai in juga populer disebut Lontong Balap Indrapura.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Review 4 Bakso Paling enak Se-Jabodetabek, Pencinta Bakso Wajib Banget Coba!
Erwin yang sehari-hari dibantu sang istri, telah merintis usaha ini sejak 1990. Komposisinya sama seperti lontong balap pada umumnya, irisan lontong, tahu, taburan taoge yang melimpah, dan lentho. Taburan di atas taogenya berupa irisan daun brambang dan seledri.