SajianSedap.com - Lontong balap merupakan salah satu jenis kuliner yang sangat khas dan legendaris di Kota Surabaya.
Lontong yang disajikan bersama irisan tahu, lentho, taoge, dan kuah kaldu ini dilengkapi sambal petis yang bercitarasa pedas dan beraroma khas.
Penasaran ingin mencoba?
SEDAP berikan empat rekomendasi tempat penjual lontong balap yang akan membuat ketagihan.
1. Lontong Balap Pak Gendut
Salah satu penjual lontong balap yang sudah cukup melegenda yaitu Lontong Balap Pak Gendut yang berada di Jalan Dr Moestopo. Usaha turun temurun milik (alm.) Pak Gendut ini kini diteruskan oleh sang putra, Aris Taufik Susanto, generasi ketiga dari bisnis keluarga ini.
Lontong Balap Pak Gendut banyak diminati berbagai kalangan. Keunikan lontong balapnya terletak pada kuahnya yang selalu dalam keadaan panas lantaran ditaruh di dalam kuali tanah liat yang diletakkan di atas anglo yang menyala dengan api kecil.
Panas arang yang tak membuat kuah terlalu mendidih ini membuat taoge sebagai topingnya jadi terasa gurih dan renyah. Aris menuturkan, akan lain rasa lontong balapnya jika kuahnya dimasak menggunakan alat-alat yang terbuat dari logam. Apalagi dimasak di atas api kompor. Demi menjaga kelezatan lontong balapnya, Aris pun mempertahankan menggunakan peralatan tradisional.
Kuahnya juga sangat istimewa karena menggunakan kaldu udang yang dipadukan bumbu, rempah yang membuat kuahnya lebih beraroma dan gurih. Kekhasan lainnya terdapat pada lentho atau kacang merahnya, yang sebagian ditumbuk halus dan sebagian lagi dibiarkan utuh, lalu digoreng garing. Lenthonya begitu gurih dengan bumbu yang kuat terasa. Tak heran jika banyak pembeli menambah lentho untuk dicocol bersama sambal petis.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Menikmati Eksotisme Pantai Bangka Sambil Berburu Masakan Seafood Khas Nan Segar
Menempati ruko yang luas dan nyaman, kedai ini mulai beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB, setiap hari tanpa libur. Harga per porsi lontong balap Pak Gendut Rp 13 ribu, termasuk satu tusuk sate kerang isi 10.
Dalam sehari, kedai ini bisa menghabiskan tak kurang dari 50 kilogram taoge dan 40 buah lontong. Dan setiap harinya, Aris mampu menjual rata-rata 200 porsi dan mencapai 300 porsi di akhir pekan.
Lontong Balap Pak GendutJl. Prof. Dr. Moestopo 11, SurabayaTelp: 08155116202
2. Lontong Balap Rajawali
Lontong balap Rajawali tergolong legendaris. Kedai yang dirintis sejak 1956 ini mampu menjaga kualitas rasa dan bahan baku yang digunakan hingga generasi ketiganya. Miranto, pemilik lontong balap Rajawali menuturkan, tak ada yang berubah soal rasa karena masih menggunakan cara yang dilakukan pendahulunya. “Bumbunya masih kami ulek, wadahnya juga masih pakai tanah liat. Untuk memanaskan kuahnya, masih menggunakan serbuk kayu,” papar Miranto.
Komposisi lontong balap di sini berisi lontong, tahu, dan lentho dengan siraman taoge berkuah gurih. “Sejak dulu kami hanya mengandalkan kuah dengan bumbu rempah, tidak pakai kaldu udang apalagi campuran daging,” terang Miranto.
Taogenya pun istimewa. Sejak dulu hanya menggunakan taoge khusus berkualitas super yang warnanya putih bersih, bebas dari kulit hijaunya. Dalam sehari, Miranto membutuhkan sekitar 50-60 kilogram taoge untuk lontong balap yang legendaris.
Seporsi lontong balap Rajawali dibanderol Rp 13 ribu. Ciri khas lontong balapnya terletak pada penyajiannya. Jika di tepat lain daun brambang (bawang merah goreng) dan seledri ditaburkan di atas taoge, namun di sini justru kedua bahan tadi dimasukkan ke dalam kuah yang dicampur taoge. “Sejak dulu, ya, begitu penyajiannya. Jadi kalau ada yang enggak suka seledri dan minta dipisah, kami tidak bisa layani.,” terang Miranto.
Buka setiap hari sejak pukul 06.00 hingga 17.00, kedai lontong balap Miranto selalu tampak ramai. Ditunjang soal rasa yang konsisten sejak zaman dahulu, kedai ini juga terlihat sangat bersih dengan pelayanan yang cepat.
Lontong Balap RajawaliJalan Krembangan Timur32A (depan SPBU Rajawali), SurabayaTelp: 0813 3032 8300
3. Lontong Balap Tasniya
Kawasan penjual lontong balap yang tak kalah populer di Surabaya berpusat di Jalan Kranggan. Di sini ada sekitar tujuh penjual lontong balap, yang berjualan berdampingan. Menempati lahan bekas Bioskop Garuda, tempat ini akhirnya dikenal sebagai kawasan Lontong Balap Garuda. Yang membedakan penjual satu dengan lainnya hanyalah penggunaan nama sebagai trade mark mereka. Penjual lontong balap di kawasan ini yang sudah cukup lama berjualan adalah Bu Tasniya. Ia meneruskan usaha sang ayah yang merintis usaha sejak 1954.
Kendati di sini ada banyak penjual serupa, namun Tasniya mengaku tak pernah bersaing dengan penjual lontong balap lainnya. “Masing-masing sudah punya pelanggan setia. Jadi tak ada persaingan di antara kami,” katanya Tasniya.
Ciri khas lontong balap Bu Tasniya ada pada taburan bawang merah atau daun brambangnya. Sedangkan di tempat lain, biasanya menggunakan taburan seledri. “Sejak dulu saya pakai daun brambang,” tuturnya.
Kuahnya bening, namun begitu dinikmati terasa kuat rasa rempahnya. “Kuahnya hanya pakai air matang biasa, bukan kaldu udang. Biar gurih, diberi bumbu rempah yang banyak,” lanjutnya. Irisan lontong, tahu, lentho, dan kuah taoge olahan Tasniya makin mantap dengan sambal petis berwarna cokelat terang.
Berbeda dengan sang ayah yang menggunakan panci tanah liat dan serbuk kayu sebagai alat pemanasnya, Tasniya memilih menggunakan panci besar dan kompor gas. Selain lebih praktis, asap yang mengepul tak akan membuat mata pengunjung pedih.
“Kasihan pembeli kalau saya masih pakai serbuk kayu. Pas makan, mata mereka nanti pedih,” katanya. Seporsi lontong balap dihargai Rp 11 ribu. Sebagai pelepas dahaga, pengunjung bisa membeli segelas es kelapa muda yang penjualnya bersebelahan dengan Tasniya.
Lontong Balap TasniyaJl. Kranggan (depan eks bioskop Garuda), Surabaya
4. Lontong Balap Indrapura
Kedai Lontong Balap yang tak kalah kondang di Surabaya adalah Lontong Balap Cak Erwin. Lokasinya terletak di samping Gedung Keuangan Negara, Jalan Indrapura. Maka, kedai in juga populer disebut Lontong Balap Indrapura.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Review 4 Bakso Paling enak Se-Jabodetabek, Pencinta Bakso Wajib Banget Coba!
Erwin yang sehari-hari dibantu sang istri, telah merintis usaha ini sejak 1990. Komposisinya sama seperti lontong balap pada umumnya, irisan lontong, tahu, taburan taoge yang melimpah, dan lentho. Taburan di atas taogenya berupa irisan daun brambang dan seledri.
Untuk lenthonya, Erwin menambahkan komposisi tepungnya sehingga lebih dominan dibandingkan kacang merahnya yang ukurannya lebih kecil dan harganya lebih murah. “Kadang seribu saya kasih dua kacangnya. Kalau ukurannya kecil, saya kasih tiga,” jelas Erwin. Tak hanya lenthonya yang murah, harga seporsi lontong balap Erwin juga tampaknya paling murah di antara yang lainnya, hanya Rp 8 ribu.
Sebagai pelengkapnya, Erwin menyediakan sate kerang yang 10 tusuknya Rp Rp 8 ribu. Namun cara penyajiannya ada sedikit perbedaan dengan penjual lontong balap lainnya. Di sini petis yang berwarna hitam pekat disajikan terpisah dalam mangkuk.
“Pembeli bebas ambil sambal sendiri, biar puas,” imbuh Erwin. Sambalnya menggunakan bahan utama petis udang dan cabai merah yang dihaluskan. Tekstur sambal petisnya tak terlalu kental, namun dijamin bisa membuat lidah panas kepedasan.
Warung kaki lima milik Erwin ini buka setiap hari sejak pukul 15.00- 21.00. Namun khusus di hari Sabtu dan Minggu, Erwin akan menutup warungnya lebih awal, lantaran lontong balapnya lebih cepat habis.
Lontong Balap Indrapura Jl. Indrapura (samping Gedung Keuangan Negara), Surabaya.
TEKS: ANANDA, FOTO: IZZAS