SajianSedap.com - Pannetone termasuk jenis roti dalam kelompok brioche, roti khas dari Milan, Italia.
Jenis roti ini mengandung banyak lemak dari penggunaan bahan susu dan kuning telur yang cukup banyak.
Bentuk rotinya mengembang dan meninggi.
Bahan dan bentuk rotinya berbeda dari roti pada umumnya, sehingga teknik pembuatan Pannetone menjadi agak berbeda dari cara membuat roti biasa.
Nah, agar adonan Pannetone tidak turun ketika didinginkan setelah dipanggang, perhatikan proses fermentasinya dan pasca dioven, ya!
Mari coba buat, SAJI akan pandu Sajiers sampai bisa!
Baca Juga: Tips Antigagal Mengeluarkan Tulang dan Daging Bandeng Supaya Sukses #JadiKokidiDapurSendiri
Untuk 6 buahBahan:1/2 sdm ragi instan150 ml susu cair hangat400 gr tepung terigu protein tinggi2 btr telur utuh2 bh kuning telur80 gr gula pasir150 gr margarin1 sdt garam100 gr sultana (anggur kering hijau), potong-potong, rendam di dalam air hangat100 gr kismis, potong-potong, rendam di dalam air hangat1 sdm margarin, lelehkan, untuk olesan
Cara Membuat:
1. Larutkan ragi dengan 50 ml susu cair hangat (diambil dari bahan 150 ml susu cair hangat). Aduk rata. Diamkan 15 menit.
2. Masukkan larutan ragi ke dalam tepung terigu. Uleni rata. Masukkan telur utuh dan tuang sisa susu cair. Uleni sampai kalis. Diamkan 30 menit.
3. Tambahkan kuning telur dan gula pasir. Uleni sampai kalis. Tambahkan margarin dan garam. Uleni sampai elastis. Diamkan adonan selama 1 jam sampai mengembang.
4. Kempiskan adonan. Tambahkan potongan sultana dan kismis. Uleni sampai menyebar.
5. Timbang adonan masing-masing 200 gr. Bentuk bulat.
6. Siapkan cetakan/loyang bulat diameter 7 cm dan tinggi 8 cm. Lapisi cetakan/loyang dengan kertas roti yang diukur 4 cm melebihi tinggi cetakkan/loyang. Letakan adonan di dalam loyang. Diamkan selama 1 jam sampai mengembang. Olesi merata permukaaan adonan dengan margarin leleh. Kerat bagian atas adonan.
7. Oven menggunakan api bawah pada suhu 170 derajat Celsius, 35 menit sampai matang. Setelah matang, olesi kembali dengan margarin leleh hingga merata.
MEMBUAT BIANG
• Proses pembuatan adonan pannetone harus diawali dengan pembuatan bahan biangnya.
• Ragi dilarutkan dahulu di dalam susu cair hangat.
• Pada proses pelarutan ragi ini, dibutuhkan waktu pendiaman agak lama. Tetapi jika menggunakan ragi instan, Sajiers bisa mendiamkannya selama 15 menit saja.
MENGADONI PANNETONE
• Mengaduk bahan biang dan adonan pannetone adalah langkah selanjutnya.
• Pada proses ini, mirip dengan pembuatan adonan roti pada umumnya. Namun karena menggunakan banyak telur, maka penambahan bahan telur dibagi ke dalam dua tahap agar adonan tidak serta-merta menjadi encer.
• Diawali dengan menuang telur utuh terlebih dahulu, diikuti dengan menuang bahan kuning telur kemudian.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
MENAMBAHKAN MARGARIN
• Menambahkan margarin leleh ke dalam adonan pannetone merupakan proses akhir di dalam proses pengadonan.
• Tahap akhir ini penting dilakukan di paling akhir agar adonan tidak bergerindil karena adonannya sangat cair.
• Penambahan garam juga dilakukan di tahap akhir agar garam tidak “menggangu” proses bekerja ragi, yang dapat membuat adonan tidak bisa mengembang sempurna. Selain itu, garam memiliki karakter menyerap bahan cairan.
Baca Juga: 1nspirasi 8erbagi Resep Sajian Nusantara, Bentuk Eksistensi Tabloid Saji Di Hari Ulang Tahun Ke-18
PROSES FERMENTASI (TAHAP DUA)
• Jika proses fermentasi pada tahap proses peragian (mendiamkan ragi) dihitung sebagai tahap pertama, maka proses fermentasi setelah pengadonan disebut proses fermentasi tahap kedua.
• Biarkan/diamkan adonan di tempat bersuhu hangat (suhu ruang tidak ber-AC) agar dapat mengembang dengan lebih sempurna.
TAMBAHAN BUAH KERING
• Buah kering sebaiknya direndam dahulu di dalam air hangat agar dapat menyebar sempurna setelah dicampurkan ke dalam adonan.
• Penting untuk memotong-motong dahulu buah kering menjadi ukuran kecil-kecil agar buah kering bisa menyebar di dalam adonan.
• Masukkan buah kering ke dalam adonan lalu aduk secara merata sambil diuleni hingga menyebar.
MEMASUKKAN ADONAN KE DALAM LOYANG
• Ciri khas bentuk pannetone terletak pada tinggi hasil rotinya.
• Maka, loyang yang digunakan harus disambung ketinggiannya dengan memberi lapisan kertas roti yang melebihi loyang yang digunakan sebagai alasnya.
• Sambungan lapisan kertas roti yang melebihi tinggi loyang ini penting dilakukan untuk membuat roti hasilnya tidak jatuh/turun ketika mengembang naik saat difermentasi selanjutnya.
PROSES FERMENTASI TERAKHIR
• Proses fermentasi terakhir ini memberi kesempatan adonan pannetone mengembang dan naik dengan sempurna, hingga tampak menjulang tinggi.
• Proses fermentasi pada tahap terakhir ini cukup lama, selama 1 jam.
PROSES PEMANGGANGAN/PENGOVENAN
• Cara memanggang atau meng-oven adonan pannatone harus dilakukan dan berlangsung pada suhu yang tidak terlalu tinggi. Gunakan suhu 170 derajat Celsius, selama 35 menit.
• Tujuannya, agar roti matang sempurna hingga ke bagian dalam.
• Ingat, jangan berpatokan dengan hanya melihat pada bagian permukaan rotinya saja yang sudah tampak menyokelat ketika dioven!
• Perhatikan juga bagian dalam roti, yang juga harus matang sempurna. Sajiers bisa menusuk adonan dengan lidi untuk mengetahui tingkat kematangan bagian dalam roti. Nah, selamat mencoba membuat pannetone!