SajianSedap.com - Indonesia dikenal sebagai surga kuliner dengan keberagaman masakan yang kaya akan cita rasa dan tradisi.
Keberagaman kuliner ini tidak hanya terbatas di tingkat nasional, tetapi juga meresap hingga ke tingkat daerah.
Setiap daerah di Indonesia memiliki kekhasan dan keunikan dalam penyajian makanan serta bumbu-bumbu yang digunakan, salah satunya Bali.
Anda mungkin cukup mengenal dengan babi guling, ayam betutu, nasi campur Bali, hingga lawar.
Namun, dilansir dari goodnewsfromindonesia, bukan hanya panganan berat, Bali juga memiliki camilan tradisional yang khas yakni Jaja laklak.
Atau bagi masyarakat asli Bali, camilan ini namanya dikenal juga dengan sebutan jaje laklak.
Camilan ini adalah salah satu makanan khas Bali yang menjadi Warisan Budaya Tak benda (WBTB) Indonesia baru.
Lalu seperti apa bentuk dan rasanya?
Dilansir dari disbudbuleleng, kue laklak atau yang biasa disebut jaje laklak ini adalah kue mungil yang berbentuk lingkaran berdiameter 3 cm dan memiliki rasa yang legit.
Jika dilihat sekilas, sebenarnya camilan satu ini banyak dikenal sebagai serabi. Bentuknya bundar pipih berpori-pori.
Hanya saja kue serabi dikenal ukurannya lebih besar dan dengan toping manis yang berasal dari olahan gula pasir.
Baca Juga: Eungkot Keumamah, Kuliner Khas Aceh yang Unik Dengan Berbahan Dasar 'Ikan Kayu'
Serabi yang dikenal secara umum biasa dibuat dari adonan tepung beras (gandum), air kelapa (santan dan sebagainya), dan ragi yang kemudian dimasak di atas arang dan dimakan dengan kuah gula jawa bercampur santan.
Sementara itu jaje laklak lebih bervariatif dengan beragam warnanya dari putih, hijau, serta pink/merah, dimana warna kue itu berasal dari pewarnaan alami yaitu berasal dari air daun pandan yang dicampurkan kedalam adonan atau warna merah yang berasal dari buah naga.
Saat ini juga berkembang varian jaje laklak menggunakan daun kelor.
Daun kelor yang dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan ini digunakan sebagai campuran untuk bahan pewarna laklak.
Jadi laklak hijau yang banyak terdapat sekarang tidak hanya dari pewarna daun suji, melainnya dari daun kelor yang dihancurkan dan dicari airnya.
Untuk pembuatannya, adonan jaje laklak dicetak menggunakan cetakan serabi tanah liat. Setelah matang, jaje laklak akan berlubang-lubang dibagian permukaannya.
Tempat pembuatannya pun masih tradisional, itulah yang membuat rasa kue ini sangat khas dan pastinya terasa alaminya. Api yang digunakan masih menggunakan kayu bakar.
Sementara dari segi topping biasanya jaje laklak dinikmati dengan gula merah dan tambahan taburan kelapa parut.
Jaje laklak dapat Anda temui di berbagai daerah di Bali. Salah satu yang cukup terkenal adalah Warung Laklak "Laku 168".
Warung tersebut berlokasi di Tukad Sanghyang No.7, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
Baca Juga: Resep Nasi Liwet Daun Pepaya, Kuliner Nusantara Dengan Perpaduan Rasa Tak Biasa