SajianSedap.com - Tahu sejak lama dikenal sebagai lauk favorit masyarakat Indonesia.
Olahan kedelai ini juga banyak dijual dengan harga murah meriah.
Hanya saja tahu dikenal tidak tahan lama.
Terutama bisa menimbulkan asem dan akhirnya dibuang di tempat sampah.
Namun ada saja oknum nakal yang memanfaatkan hal tersebut.
Maka dari itu, saat membeli tahu harus berhati-hati.
Jangan sampai terkecoh dengan tahu yang memiliki tanda-tanda berikut ini.
Nyawa seisi rumah bisa jadi taruhannya.
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Pusat Bayu Sari Hastuti mengatakan, dari sidak yang dilakukan di sejumlah pasar tradisional ditemukan cukup banyak tahu yang mengandung formalin.
Formalin tersebut digunakan agar tahu bisa bertahan lebih lama.
"Ada bahan pangan seperti tahu yang sering dikasih formalin supaya enggak cepat busuk," ujar Bayu.
Bayu mengatakan, diduga pemberian formalin pada tahu tidak dilakukan di pabrik produksi melainkan di distributor agar tahu yang dijual bisa awet.
Masyarakat bisa menandai tahu yang diberi formalin dengan memegang tahu tersebut.
Bila terasa lebih kenyal, patut dicurigai tahu tersebut berformalin.
Konsumen juga bisa mengetahui apakah tahu tersebut berformalin atau tidak dengan mendiamkannya selama semalam.
Jika tahu tidak busuk, patut diduga tahu tersebut mengandung formalin.
"Kami sudah telusuri sampai pabriknya, bersih airnya, bahan bakunya, enggak ada formalin, jadi mungkin distributornya. Distributornya ngambil, ngasih ke pedagang supaya awet, kan pedagang enggak tahu kalau ada formalinnya," ujar Bayu.
Rabu pagi Sudin KPKP Jakarta Pusat dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan DKI Jakarta melakukan sidak ke sejumlah pasar di Jakarta.
Pasar tersebut yaitu Pasar Senen Blok III, Pasar Gondangdia, Pasar Cikini, serta pasar modern di daerah Menteng dan Gajah Mada.
Dari sidak tersebut ditemukan sejumlah makanan yang mengandung formalin, boraks, dan penggunaan pewarna pakaian khususnya pada tahu, daging ayam, dan kerupuk.
Selain tahu, Sase lovers juga harus waspada terhadap 3 ciri dari tempe yang sebaiknya tidak dibeli ini.
Tempe memang dapat dengan mudah kita cari.
Baca Juga: Resep Orek Tahu Putih Telur, Menu Simple Untuk Pelengkap Sajian Utama Siang Ini
Baik di tukang sayur keliling hingga pasar.
Namun, kini baiknya Anda harus lebih teliti lagi dalam membeli tempe.
Dilansir dari Gridhits.id, saat membeli tempe di pasar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita tidak ditipu oleh pedagang tempe nakal dan diberi kualitas tempe yang kurang baik.
Berikut ini adalah 3 ciri sederhana tempe yang kualitasnya buruk.
Ciri-ciri tempe yang berkualitas buruk pertama adalah warnanya yang kecokelatan.
Tempe yang baik biasanya akan berwarna kuning pada kedelainya.
Sementara itu jamurnya akan berwarna putih.
Pastikan anda memilih tempe dengan paduan warna demikian.
Pasalnya Chef Aguk menyebutkan bahwa tempe yang sudah berubah warna menjadi kecolatan artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Belilah tempe yang masih berwarna putih bersih.
Tempe dengan ciri seperti ini biasanya memang baru selesai fermentasi dan bisa segera dimasak.
Ciri-ciri tempe yang berkualitas buruk selanjutnya yaitu tempe mudah hancur.
Pilihlah tempe yang memiliki tekstur padat serta jamur yang layaknya kapas.
Coba tekan tempe secara perlahan.
Pastikan keras dan tidak mudah hancur.
Hindari tempe yang butirannya sudah mulai terlepas karena kualitasnnya sudah menurun.
Hindari juga tempe yang agak basah dan mudah patah.
Tempe dengan ciri seperti ini akan cepat busuk.
Ciri-ciri tempe yang berkualitas buruk selanjutnya adalah punya bau yang menyengat.
Tempe sendiri memang terbentuk dari proses fermentasi sehingga timbulah jamur putih di sela-selanya.
Ketika memilih tempe cobalah hirup aromanya.
Tempe yang segar nggak akan mengeluarkan bau.
Baca Juga: Cara Cek Tahu Putih Berformalin, Gunakan 2 Trik Ini Setelah Beli dari Pasar
Jika ada bau pun yang dicium adalah aroma daun pisang yang dipakai untuk membungkusnya.
Kalau sudah mulai menimbulkan aroma menyengat maka hindari karena artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Setelah dibeli pun, pastikan tidak terus menerus disimpan di kulkas.
Perlu diketahui tempe hanya bertahan selama 3-5 hari.
Baca Juga: Trik Menggoreng Tahu Supaya Mengembang, Ternyata Rendam Dulu Pakai Bahan Ini Sebelum Digoreng
KOMENTAR