Beberapa gejala keracunan makanan atau infeksi Salmonella yang bisa terjadi, termasuk keram perut, diare, perut mual, demam dan sakit kepala.
Gejala ini biasanya muncul 6 hingga 48 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi bakteri dan dapat berlangsung 3 hingga 7 hari.
Untungnya, risiko telur terkontaminasi bakteri Salmonella saat ini mungkin sudah rendah.
Beberapa perbaikan mungkin telah dilakukan dalam pemrosesan telur yang dapat menyebabkan lebih sedikit kasus infeksi Salmonella.
Perubahan ini termasuk pasteurisasi.
Proses ini menggunakan perlakuan panas untuk mengurangi jumlah bakteri dan mikroorganisme lain dalam makanan.
Meski demikian, untuk meminimalkan risiko infeksi Salmonella, menyantap telur matang sempurna mungkin adalah pilihan yang lebih baik daripada makan telur setengah matang.
Selain itu ada 3 kondisi orang yang sebaiknya menghindari konsumsi telur setengah matang ini.
Pada beberapa orang, hal itu bisa berakibat serius atau bahkan fatal.
Pada bayi dan anak kecil, kelompok usia dini lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan yang belum matang.
Yang kedua adalah ibu hamil.
Cara Mencuci Jersey Bola yang Benar, Jangan Pakai Mesin Cuci Kalau Tak Mau Rusak
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR