SajianSedap.com - Sase lovers penggemar kopi?
Semakin banyak dan bertumbuhnya gerai kopi kekinian membuat orang-orang dapat dengan mudah mengonsumsi minuman ini.
Ditambah lagi, aktifitas kerja yang terkadang menumpuk dan membuat ngantuk, pastinya beralih dengan meneguk secangkir kopi.
Banyak yang merasa dengan mengonsumsi minuman ini, rasa kantuk bisa lenyap dan semangat akan datang kembali.
Hanya saja, jika dikonsumsi berlebihan akan berdampak buruk.
Terutama datang dari efek kafein yang terkandung dalam minuman ini.
Jika asupan kafein melebihi jumlah yang sehat, hal itu dapat menimbulkan efek samping yang dapat merugikan tubuh.
Berikut beberapa tanda tubuh terlalu banyak konsumsi kafein:
Kafein adalah psikostimulan yang umum digunakan.
Kafein merupakan zat yang dapat merangsang sistem saraf pusat.
Inilah alasan mengapa banyak orang minum kopi atau teh berkafein sebagai penyegar di pagi hari.
Baca Juga: Cara Membersihkan Tumbler Kopi yang Berbau, Cuci Pakai 1 Bahan Dapur Ini
Dalam beberapa kasus, kafein digunakan sebagai pereda nyeri, seperti pada obat nyeri Excedrin, yang mengandung aspirin, parasetamol, dan kafein, dilansir dari Verywellheal.th Meski demikian, mengonsumsi terlalu banyak kafein ataupun penghentian kafein secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Kafein dapat memicu apa yang disebut dengan “caffeine rebound”.
Artinya, setelah meminum banyak kafein, Anda mungkin mengalami gejala penarikan diri setelah manfaat awalnya hilang.
Secara keseluruhan, National Headache Foundation mengatakan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang tidak masalah.
Namun, sebaiknya hindari penggunaan sehari-hari jika Anda sering mengalami sakit kepala.
Tak hanya meningkatkan kewaspadaan, konsumsi kafein juga dapat memengaruhi suasana hati seseorang.
Meskipun asupan kafein dalam jumlah sedang dapat berkontribusi pada perasaan bahagia, mengonsumsi dua hingga enam cangkir kafein dapat menimbulkan kecemasan, seperti perasaan gelisah.
Sebuah tinjauan yang dilakukan pada 57 penelitian mengukur efek kecemasan setelah mengonsumsi kafein dalam jumlah yang bervariasi.
Kemudian, hasil yang ditunjukkan beragam, mulai dari asupan rendah dan tinggi.
Beberapa penelitian menunjukkan, minum hingga lima cangkir kopi tidak berpengaruh pada kecemasan.
Namun penelitian lain menemukan perasaan tegang setelah mengonsumsi dua atau tiga cangkir saja.
Baca Juga: Serasa Jadi Barista Coffee Shop Terkenal Kalau Tahu 1 Hal Penting Ini Saat Menyeduh Kopi
Mengonsumsi kafein juga dapat menyebabkan perasaan mudah tersinggung.
Akan tetapi, efek ini sebagian besar terjadi pada orang yang mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Namun, jika memiliki gangguan psikologis atau kecemasan, Anda mungkin merasa mudah tersinggung karena konsumsi kafein yang lebih sedikit dibandingkan rata-rata orang.
Meskipun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti seberapa banyak kafein menyebabkan mudah tersinggung, Anda dapat menguranginya jika merasakan gejala gelisah atau marah setelah mengonsumsi kafein.
Terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat menyebabkan peningkatan detak jantung.
Meski demikian, efek ini berbeda pada setiap individu.
Beberapa penelitian menemukan, mengonsumsi empat cangkir kopi dapat menyebabkan perubahan ringan pada detak jantung.
Penelitian kecil lainnya menemukan bahwa mengonsumsi lima cangkir kopi tidak mempengaruhi detak jantung pada penderita penyakit jantung.
Hal ini mungkin disebabkan oleh seberapa baik tubuh dapat memecah kafein.
Metabolisme kafein yang lambat lebih berisiko mengalami masalah jantung setelah hanya dua atau tiga cangkir kopi.
Sementara mereka yang membersihkan kafein dari sistem tubuhnya dengan cepat mengalami lebih sedikit masalah saat mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sama.
Baca Juga: Trik Mengatasi Baju Bau Apek Setelah Dicuci, Cuma Manfaatkan Bubuk Kopi
Sering merasa haus adalah salah satu tanda tubuh terlalu banyak mengonsumsi kafein.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa asupan kafein yang rendah pun dapat meningkatkan rasa haus pada beberapa orang.
Rasa haus paling terasa di kalangan konsumen kafein biasa, bahkan setelah hanya minum satu cangkir kopi.
Sementara itu, mereka yang mengonsumsi kafein setiap hari tidak dapat mendeteksi rasa haus pada tingkat ini.
Belum ada bukti seberapa tinggi konsumsi kafein mempengaruhi rasa haus.
Namun, ada kemungkinan rasa haus disebabkan oleh tingginya kadar kafein.
Kafein bersifat diuretik, yakni zat yang dapat meningkatkan produksi urin dan membuat seseorang ingin buang air kecil lebih sering.
Selain itu, kafein juga dapat meningkatkan aliran darah ke ginjal dan secara langsung memengaruhi kemampuan ginjal untuk menyerap kembali garam dan air saat menyaring darah, sehingga menyebabkan peningkatan urin di kandung kemih.
Orang dengan kandung kemih yang terlalu aktif mungkin lebih rentan terhadap efek diuretik kafein.
Nyeri dada terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat.
Ketika asupan kafein meningkat, demikian pula pembatasan aliran darah terjadi.
Baca Juga: Kesalahan Menyeduh Kopi di Rumah Sehingga Tidak Harum dan Rasanya Kurang Nikmat
Oleh karena itu, terlalu banyak kafein dapat menyebabkan nyeri dada pada sebagian orang.
Namun, kafein yang dibutuhkan untuk menyebabkan nyeri dada umumnya jumlahnya sangat tinggi, sehingga secara keseluruhan risikonya rendah jika Anda hanya mengonsumsi satu hingga tiga cangkir sehari.
Baca Juga: Coba Rutin Minum Kopi Campur Jahe, Bakal Rasakan Manfaat Ini pada Tubuh
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jarang Diketahui, Ini 7 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Kafein"
KOMENTAR